"Aku yakin aku tidak apa-apa, aniki. Aku bisa pastikan." Naoki masih cengengesan.
"Aku tidak mempercayaimu!" Makoto menatap tajam mata Naoki. Menelisik banyak kebohongan.
"Ini kan tubuhku, aku yang rasakan. Aku merasa tidak apa-apa." kekehnya, "Kenapa aniki ini keras kepala sekali."
"Itu karena kau mudah sekali berbohong padaku. Kau selalu menyembunyikan semua keresahanmu, keluh kesahmu sendirian. Hal itu tidak baik, Naoki!"
"Lalu bagaimana denganmu?" Naoki mulai terpancing emosi.
"Apa?"
"Bagaimana denganmu, dengan Sagiri? Melarangku untuk tahu tentang Sagiri atau bahkan menjenguknya. Bukankah itu juga salah?"
"Kita tidak sedang membahas Sagiri, Naoki!"
Makoto tidak pernah suka menjadikan Sagiri sebagai topik obrolan. Ketika nama Sagiri disebut, Makoto berpikir Sagiri akan ikut mendengar dan melihat apa yang dilakukan Makoto saat ini. Makoto takut akan kelepasan bicara, Makoto takut mengatakan hal yang buruk. Ia bahkam takut walau hanya memikirkannya.