Chereads / LAYAKNYA WAKTU KITAPUN TAK KEMBALI / Chapter 19 - APA KAMU INGAT?

Chapter 19 - APA KAMU INGAT?

Mengingatkan bukan berarti peduli, hanya saja takut orang itu melupakannya.

••••••••••

Tidak seharusnya, kamu lupa tentang ucapan yang pernah membuatku tenang. Kata-kata yang sempat aku dengar dulu, seperti sebuah hipnotis yang membawa kesadaranku entah kamana. Aku terkesima oleh cara penyampaianmu, begitu yakin aku terhadapmu sehingga mengalahkan khawatir yang aku punya.

Jujur, aku terlena oleh rayuan yang kamu beri, tanpa pernah aku mengira bahwa ada niat jahat yang kamu selimuti. Aku tidak menyangka, orang yang aku kira istimewa ternyata memberikan rasa sakit tanpa tau kapan luka itu sembuh. Aku merasa seperti orang bodoh, dibodohi oleh sikap yang menurutku sangat tidak mungkin.

Setidak-mungkin bahwa kamu tak akan memberinya.

Aku masih ingat tentang kata yang aku pernah dengar dulu, sebagaimana kata itu kamu jadikan jembatan untuk tujuan membuatku sakit. Janji diantara kita untuk tidak saling menyakiti, kamu ingkari; padahal kamu yang membuatnya. Permohonan yang kamu ajukan padaku, sepertinya sebagai langkah agar aku tidak disakiti oleh orang lain selain kamu.

Dibalik sikap memohon seseorang, terkadang sudah ada bohong yang dia pendam.

Andai saja, dulu aku tau bahwa kamu akan memberi luka seperih ini; tentu aku tak akan membiarkan hal itu terjadi.

Andai saja aku tau maksud dan tujuanmu, bisa dipastikan bahwa aku sudah mempersiapkan suguhan lain bukan seutas hati.

Apa kamu sudah lupa, tentang bagaimana 'kita' pernah sama-sama memadu kasih? Tentang bagaimana kamu pernah memintaku untuk tetap bertahan? Apa kamu ingat, tentang keinginan yang kamu bilang "tidak mau kehilangan? Seandainya tentang 'kita' itu kamu ingat, tentu kamu tak akan lupa pada aku yang kamu tinggalkan di atas keinginan palsu.

Memang benar ya, sakit hati tidak bisa diprediksi. Ia bisa datang kapan saja tanpa tau siapa yang memberinya, meskipun kita menjadi orang terkasih dalam hidupnya.

Dan hal yang perlu kita lakukan agar terhindar dari sakit hati adalah, jangan pernah memberi hati pada seseorang yang nyatanya tidak bisa menjaga hati untuk kita.

Harus kamu tau, seandainya kamu ingat tentang bagaimana 'kita' dulu, tentu kamu akan ingat pada aku yang kamu tinggalkan diatas harapan yang kamu buat.

Aku yang terlupakan, diantara janji-janji yang kamu katakan. Bukan maksudku untuk mengupas memory ingatanmu, hanya saja aku memberitahu agar tidak kamu lupakan semua itu.

Seandainya kamu ingat, bisa aku pastikan bahwa kamu akan bersedih. Bukan tanpa alasan kamu menangis, tapi karena hal yang membuatmu mengeluarkan airmata adalah mengingat aku yang pernah kamu sakiti. Aku yang kamu tinggalkan, aku yang kamu sakiti dan aku juga yang kamu lupakan. Mestinya, hatimu yang berubah menjadi beku aku berharap bisa kembali cari lewat ingatan yang aku beri.

Tapi maaf, jika kamu menangis kali ini aku tidak bisa menjadi penghapus air matamu lagi. Mengapa? Karena aku rasa ada tangan orang lain yang menurutmu lebih berarti.

Dan aku berharap, tangan itu mampu melakukannnya sebagaimana aku lakukan dulu padamu.

"Sedih rasanya melihat seseorang sedang bersama orang lain, tapi lebih sedih lagi saat orang itu tak bisa menjadi pengganti kita untuk seseorang"