Selamat membaca
.
.
"kamu sengaja ya?" tanya Akira kesal seraya keluar bersama Sarah dari ruangan osis.
Di sisi kanan Sarah ada Alanyang berjalan beriringan. Nampaknya dalam beberapa menit saja, ketiganya sudah bisa beradaptasi, dan Akira tidak terlalu cangung karena Sarah selau mengajaknya berbicara tanpa henti.
Alan pun begitu, padahal sebelumnya, ia tidak pernah bicara dengan Alan, meski mereka beberapa kali sama sama mengikuti berolimpiade, eski dengan tim berbeda, tetap saja mereka sering bertemu, tapi mereka tidak pernah bicara bahkan tergur sapa sebatas senyum saja tidak pernah.
Namun kali ini, ia baru menyadari, bahwa Alan merupakan orang yang humoris dan menyenangkan. Hanya saja, ia tidak pernah memulai jika tidak ada yang memancingnya. Itulah kenapa beberapa waktu yang lalu kesanya terhadap Alan adalah dingin dan sombong. Namun beberapa menit yang lalu kesan itu seolah di jugkir balik.
Semuanya karena Sarah.