"Maaf yang mulia King dan queen, Alpa Edwin, Alpa Bryan, Alpa Max telah menunggu diruang rapat." ucap salah omegan yang bertugas mengingatkan King.
"Ayo sayang kita kesana," ucap James sambil memegang lembut tangan Savira.
"Apakah setelah selesai makan anda biasanya langsung menghadiri rapat penting?" tanya Savira.
"Bisa dibilang begitu..., gantilah panggilan formal mu itu sayang atau kau akan mendapatkan hukum." ucap James yang tersenyum licik.
"Apakah anda memiliki hobi menghukum orang?" tanya Savira dengan polosnya.
"Hemmm..... iya aku lumayan menyukai hal-hal yang berbau penyiksaan terhadap seseorang penghianat." ucap James yang menyeringai licik.
Jika ada orang lain yang melihat senyum itu pasti mereka akan lebih memilih mati karna memang takut akan penyiksaan dari raja Wolf itu, tapi lain hanya dengan Savira yang menganggap ucapan James hanya sebagai candaan saja.
"Baiklah terserah anda saja, apakah ruang rapatnya masih jauh ataukan istana anda ini terlalu luas kaki terasa sedikit sakit." ucap Savira yang berkata jujur.
"Aku lupa sayang kalau kau baru pulih, maafkan aku...," ucap James yang kemudian menggendong Savira seperti pengantin baru.
"Apa yang anda lakukan?" ucap Savira yang bingung Karna laki-laki bertubuh besar ini selalu bertindak seenaknya saja.
"Tentu saja mengendong mu sayang, agar kau tidak leleh. Kita hanya akan menghadiri acara ini sebentar dan kemudian kamu harus beristirahat kembali." ucap James dengan tegas.
Savira hanya menurut dan mengalungkan tangannya pada leher James, karena memeng kakinya Teresa sangat sakit dan ngilu jika dipaksakan terus berjalan. Untuk menghindari tatapan mata yang kurang nyaman dari penghuni istana Savira menenggelamkan wajahnya di dada bidang James yang tentunya membuat James dan Jay senang akan hal itu.
"Apakah mereka akan marah pada ku jika kau menggendong ku sampai keruang rapat?" tanya Savira yang penasaran.
"Tentu saja tidak sayang, lagi pula mereka tidak akan berani menatap mu jika mereka benar-benar masih ingin bernapas." Jawab James dengan datar.
"Hemmm.... mengapa kau selalu berbicara dengan nada datar pada ku..., apakah karna ku tidak menyukai ku?" tanya Savira.
James Hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan terakhir dari Savira karna bingung bagaimana cara menjelaskan nya. Dari kecil cara bicara James memang seperti itu bukan dibuat-buat.
"Jay pikiran cara menjelaskan kepada Queen ku." ucap James yang berkomunikasi dengan Jay melalui pikiran.
"Enak saja dia Queen ku...., dan dia sedang bertanya pada mu. Kenapa aku harus repot-repot memikirkan masalahmu human Bodoh." ucap Jay dengan malas.
"Hay serigala bodoh jika kita tidak menjelaskan secara benar mungkin saja dia tidak akan mempercayai kita dan malah menjauh. Kau ingin hal itu terjadi?" umpat James dalam pikirannya karna merasa kesal.
James sengaja memelankan langkah nya acar tidak cepat sampai karna ini adalah kesempatan pertama bisa memeluk belahan jiwanya itu dengan sepenuh hati.
Jay kemudia ikut memikirkan tentang cara menjelaskannya pada Queen ini agar Queen nya ini tidak pergi meninggalkan mereka lagi.
"James... kenapa kau terlihat seperti orang bingung?" ucap Savira yang telah menyentuh wajah James yang tanya terlihat kusut berubah menjadi lebih cerah hanya karena perhatian kecil Savira.
"Aku tidak apa-apa Sayang, Jay dan aku hanya sedikit berdebat tadi dan membuat kepalaku sedikit pusing karenanya." ucap James yang berusaha bicara lembut tapi tetap terdengar datar ditelinga Savira.
Diruang rapat James pun duduk di singgasana dan meletakkan Savira duduk disampingnya dengan kursi yang berbeda.
"Baiklah sebelum memulai rapat perkerjaan dia Queen Savira, soulmate ku dan Ratu dari kalian semuanya." ucap James memperkenalkan dengan tegas dan datar Savira.
"Kalian bisa memperkenalkan nama kalian pada Queen dan kemudian kita akan melukai rapat." ucap James dengan tegas.
"Baik yang mulia King". ucap para Alpha itu dengan serentak.
"Perkenalan yang mulia Queen saya Alpa Edwin pemimpin klan wolf bagian barat." ucap Alpa Edwin yang memperkenalkan diri secara formal.
"Perkenalan yang mualia Queen saya Alpa Bryan pemimpin klan wolf bagian tengah." ucap Alpa Bryan yang tampa sengaja melihat wajah sangang Queen yang cantik dan tersenyum lembut. Bryan buru-buru menunduk pandangan nya sebelum king Wolf bertindak lebih jauh karna tadi napasnya terasa sangat sesak saat tanpa sengaja melihat senyum Queen Wolf yang begitu cantik.
"Perkenalan saya Alpa Max pemimpin klan wolf bagian timur yang mulia Queen," ucap Max dengan formal".
Setelah perkenalan Savira sebagai Queen wolf merekapun melangsungkan rapat selama 15 menit karna kemudia rapat ditutup oleh James karna melihat Queennya uang sepertinya malah tidur cantik.
James membawa Queen ke kamarnya atau lebih tepatnya kamar mereka sekarang ini.
"Queen ku ini sangat imut, bahkan bisa-bisanya dia tertidur pada kondisi formal seperti ini.....," ucap Jay yang terkekeh.
"Iya dia Queen kita, bukan Queen mu saja!" ucap James menanggapi ucapan Jay.
"Ya.... ya... ya... human dasar Posesif!",ucap Jay.
"Aku hanya ingin menjaganya saja!" ucap James dengan tegas.
"Apanya yang kau katakan menjaga? aku tidak akan mungkin membahayakan Queen." ucap Jay dengan sewot.
"Ya aku hanya takut kau lepas kontrol sepeti tadi, kau bahkan hampir membunuh Alpa bodoh itu didepan Queen." ucap James dengan datar.
"Aku hanya memperingatkan nya akan betasannya, dia malah dengan lancang memandang wajah Queen dengan penuh minat " ucap Jay.
"Baik lah aku sangat setuju jika ku ingin melenyapkannya tapi jangan didepan Queen, mungkin saja Queen akan meninggalkan kita setalah mengetahui semua sikap kejam mu itu!" ucap James.
"Jika aku kejam lalu kau apa, bahkan kau dengan teganya menguliti musuh yang telah memohon ampun untuk dibunuh. Bukankan aku lebih baik darimu hanya membuat mereka sedikit kesulitan bernapas dan mati secara lebih baik" ucap Jay yang membelah diri.
"Kita ini satu tubuh, aku rasa kita ini masih terlalu baik dengan para penghianat itu." ucap James dengan datar.
"Iya ku akui bukankah kita selalu bersikap baik dengan mengampuni setiap kesalah yang telah dilakukan penghianat-penghianat itu. Tapi sepertinya kita akan bersikap jauh lebih baik setelah kedatangan Queen, bahkan kita dengan kerendahan hati ini hanya menghum ringan omegan penjaga yang telah merantai Queen sebanyak 50 ribu cambukan saja." ucap Jay dengan santai.
"Iya bahkan aku hanya sedikit bermain-main dengan Beta kita itu dengan ilmu baru kita yang membuat sedikit terbakar dan tertidur selama 2 Minggu karena racun yang kita bagi sedikit untuknya." ucap James dengan datar.
"Kau sudah memeluk Queen dari tadi ayo kita bertukar, aku ingin memeluk Queen juga!" ucap Jay.
Karna malas berdebat James pun kemudian bertukar dengan Jay.
"Hemmm... Queen bau mu sangat harum dan memabukkan bagi ku...," ucapa Jay dari tadi terus mengendus leher Savira yang sedang terlelap dalam dekapannya.