Pagi harinya ....
Saat itu, subuh, aku mendengar suara adzan subuh berkumandang.
Aku segera bangun, kemudian aku segera cuci muka dan air wudhu, lalu melaksanakan sembahyang.
Tak lama setelah itu, aku membantu ibu sebentar kemudian mandi dan bersiap-siap.
Ibu memberiku roti lagi dengan jumlah yang sama dengan roti sisa kemarin untuk aku bawa ke tempat KKN.
Sang mentari pun perlahan menyingsing, menampilkan warna orange dari ufuk timur, dan suara peringatan aktivitas pagi dari asrama Batalyon juga terdengar.
Aku bersantai sejenak sebelum berangkat dan aku mengecek beberapa chat di ponselku. Rupanya saat subuh tadi ada panggilan masuk dari Raka. Mungkin itu saat aku sedang mengambil air wudhu, karena aku sempat men-silent ponselku saat aku istirahat hingga subuh.
"Nduk, kapan kamu berangkat? Sudah siap-siap kan?" tanya ibu memastikannya padaku yang masih duduk santai di depan televisi ini.