"Ali, huaaaa!!!" saat itupun Mikha langsung memeluk Ali dengan erat sembari meneteskan air matanya yang mengalir begitu deras.
"Aku khawatir sama kamu...hikss... kamu...hiks... kemana aja?" ucapnya dengan nada suara terisak-isak.
Ali mengangkat kedua tangannya lalu memeluk tubuh Mikha dengan erat. Ia jadi merasa bersalah melihat Mikha yang menangis dihadapannya itu.
"Maafkan aku, Mikha. Akhir-akhir ini aku mengurus teka-teki dalam kehidupanku. Aku tidak mau kamu terjerat masalah dalam hidupku sehingga aku mengurusnya sendiri," ujar Ali.
Mikha melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
"Oh begitu, tapi yang terpenting adalah KITA BISA BERSAMA LAGI," ucap Mikha menekan kata-kata akhirnya.
"Hmm ya. Sekarang malam Minggu, dari pada bosen lebih baik kita jalan-jalan keluar yuk," ajak Ali.
"Tidak ah, kasihan mamaku kalau ditinggal sendirian," tolak Mikha.