Chereads / Dosen Amnesiaku / Chapter 30 - mengejar mobil

Chapter 30 - mengejar mobil

"Ya Allah, semoga tidak terjadi sesuatu yang akan mencelakakan ku ataupun Ali. Aamiin," batin Mikha.

Mobil Ali terus saja melaju kencang di belakang mobil Mikha. Ali sudah tidak membunyikan klakson mobilnya tetapi ia justru menabrak sedikit demi sedikit mobil tersebut.

***

Tiga puluh delapan menit kemudian...

Mobil yang didalamnya terdapat Mikha, telah berada di daerah Cilandak. Tandanya sudah tiga puluh delapan menitan Ali mengikuti mobil tersebut, namun belum juga berhenti.

Ali sepontan langsung membunyikan klakson mobilnya agar mobil tersebut berhenti, tetapi tetap saja mobil itu berjalan.

Hingga melewati Transmart Cilandak, mobil itu tetap melaju kencang tanpa henti-hentinya. Dan justru saat melewati Transmart Cilandak, Kozhikina melihat mobil Ali yang mengejar mobil hitam itu. Ia bisa lihat karena mobil Kozhikina mau keluar dari Transmart Cilandak.

Kejadian itupun membuat Kozhikina bingung, kenapa Araav mengikuti mobil tersebut hingga melaju kencang?

Dan pada akhirnya, Kozhikina mengikuti mobil Ali. Ia melaju kencang tepat dibelakang mobil Ali. Kini tiga mobil yang melaju sangat kencang di jalan raya.

Saat menyetir mobil, Kozhikina menghubungi Hector untuk memberitahukan mengenai kejadian ini padanya.

Ditempat Hector...

Terlihat Hector sedang menyantap hidangan di Cork & Screw Country Club. Selang beberapa menit, ponselnya berdering. Hector pun berhenti menyantap hidangannya lalu mengangkat telepon.

"Halo Kozhikina, kenapa telepon? ada masalah?" tanyanya dengan ekspresi wajah fokus mendengarkan.

Kembali ketempat Kozhikina, ia terus melajukan mobilnya sembari berbicara dengan Hector lewat telepon.

"Kak Hector, aku bisa minta tolong sesuatu gak?" tanya Kozhikina dengan nada memelas.

๐Ÿ“ž: Minta tolong? minta tolong apa?

"Aku sedang mengejar mobil Aarav, tidak tahu kenapa Aarav melaju kencang di jalan raya. Dia seperti mengejar seseorang," jelas Kozhikina pada Hector.

๐Ÿ“ž: Oke, bisa! sekarang kamu berada dimana? nanti aku susul.

"Nanti aku kirimkan Sherlock ke kamu, ya? aku juga nyalain lokasi hp ku, nantikan gerak tuh kalau aku sedang jalan," ujar Kozhikina.

๐Ÿ“ž: Oke-oke. Segera aku susul kamu, ya?

"Baik, kak. Aku tunggu! aku tutup teleponnya, ya?" Kozhikina pun menutup teleponnya lalu kembali fokus mengejar mobil Ali.

Didalam mobil Mikha...

Terlihat Mikha menatapi jalan raya yang ia lewati dengan mata yang berkaca-kaca. Kemudian, orang yang berada disampingnya berbicara kepada orang yang menyetir mobil.

"Bos, ada dua mobil sekarang yang ngikutin kita. Mobil paling belakang gak tahu mobilnya siapa," jelas orang yang berada di samping Mikha.

"Waduhh, siapa ya? yang dibelakang kita aja gak tahu mobil siapa," ucap orang yang menyetir mobil.

Mikha pun melihat kearah belakang mobil, siapa lagi yang mengikutinya. Iapun tahu bahwa itu adalah mobil Kozhikina yang melaju kencang dibelakang mobil Ali. Tiba-tiba, terlintas ide dipikirkannya. Iapun mulai menjahili orang-orang tersebut.

"Itu polisi! polisi wanita paling hebat di Indonesia. Dia berteman denganku, bahkan sangat dekat. Dan, dia sudah berjanji siapapun yang ganggu aku akan di penjarakan dan itu bersifat seumur hidup," ucap Mikha berbohong.

"Ha? serius kamu?!" tanya terkejut orang yang disamping Mikha.

"Iya, serius. Dia itu sudah menganggap aku sebagai adiknya sendiri," Mikha semakin menakuti-nakuti mereka.

"Aduh gimana nih, bos. Kalau kita sampai ketangkap bagaimana? saya masih ingin punya anak bos, masih ingin mantap-mantap sama istri," ujar orang yang berada di samping Mikha.

"Lo bisa diam, gak?! gw juga lagi mikir ini! tapi kalau gw lepasin nih cewek, bisa dimarahin sama Bu bos kita. Lo bukannya cari ide yang cemerlang malah mikir mesum," bentak orang yang menyetir mobil.

"Udahlah bos, kita turunin aja ini cewek di tempat yang sepi. Biar kita aman," orang yang disamping Mikha semakin panik.

Orang yang menyetir mobil tersebut pun tidak menjawab ucapannya. Ia terus melajukan mobilnya di jalan raya.

Sedangkan didalam mobil Ali...

Terlihat Ali mencoba menghubungi seseorang didalam mobilnya, mungkin untuk membantu menghentikan mobil yang membawa Mikha. Tak lama kemudian, telepon pun tersambung dan Ali langsung bicara.

"Assalamualaikum pak Tono. Saya mau minta tolong, boleh?" tanya Ali.

๐Ÿ“ž: Walaikumsalam. Mau minta tolong apa? masalah kecelakaan pesawat sembilan tahun lalu?

"Bukan masalah itu, pak. Saya ingin beritahu masalah penculikan! bapak sekarang ada dimana?" jawab Ali.

๐Ÿ“ž:Saya sedang di kantor polisi, pak. Seperti biasanya bekerja. Kalau boleh tahu? atas nama siapa yang diculik?

"Atas nama Mikhailovna Azkadina, status nya masih mahasiswi di kampus universitas Gunadarma jurusan teknik informatika. Saya mau tanya, ada rute jalan kecil untuk mencegat mobil di jalan raya gak, Pak?" tanya Ali.

๐Ÿ“ž: Sekarang posisi ada dimana memangnya?

"Jalan Moh. Kahfi 1, pak," jelas Ali.

Dan secara tiba-tiba, sambungan pun terputus sehingga telepon Ali dengan pak Tono mati.

"Astaghfirullah, kenapa pakai sambungan terputus sih?! memang dihutan, apa?!" omel Ali.

Iapun kembali fokus melajukan mobilnya, mengejar mobil Mikha. Dan secara tiba-tiba, mobil Mikha itu memasuki rumah sakit umum daerah Jagaraksa. Mobil Ali dan mobil Kozhikina masuk ke rumah sakit tersebut, saat berada didalam rumah sakit...

"Kok dia bawa Mikha kesini, ya?" tanya Ali penasaran.

Didalam mobil Kozhikina...

"Siapa yang sakit? apakah Aarav sakit? atau Mikha?" tanya heran Kozhikina.

Dan percuma saja mereka masuk ke rumah sakit, karena hanya mutar balik arah๐Ÿคฃ

"Astaghfirullah!" ucap Ali saat melihat mobil Mikha berjalan keluar dari rumah sakit.

"Jadi masuk sini cuma mau muter balik?" tanya Kozhikina didalam mobilnya.

Setelah itu, tiga mobil tersebut kembali melaju di jalan raya melewati Transmart Cilandak.

Just info: Rumah sakit yang dimasuki Ali itu rumah sakit yang berada di jalan Moh. Kahfi 1. Namanya di google maps itu memang rumah sakit umum daerah Jagaraksa.

***

Dua puluh lima menit kemudian...

Terlihat mobil yang menculik Mikha, masuk kedalam komplek Widya Chandra. Ali pun berharap dalam hatinya semoga mobil itu masuk kesana bukan cuma putar balik.

Saat ada kesempatan untuk mencegat mobil Mikha, Ali langsung melajukan mobilnya melewati mobil si penculik dan berhenti didepannya.

Sontak saja, mobil tersebut berhenti mendadak. Begitupun dengan mobil Kozhikina yang kini berada dibelakang mobil si penculik.

Ali turun dari mobilnya lalu berjalan kearah mobil penculik. Ia mengetuk-ngetuk kaca mobil supaya mereka semua turun.

Kozhikina turun dari mobilnya dan mengintip apa yang terjadi didepannya. Iapun melihat Ali yang mengetuk-ngetuk kaca mobil.

Didalam mobil...

"Gimana nih, bos?" tanya orang disamping Mikha.

"Lo turun sekarang dan hajar aja orang itu!" perintah orang yang mengendarai mobil.

Setelah itu orang yang ada disamping Mikha turun dari mobil. Kita sebut saja orang ini adalah Otong ya๐Ÿ˜๐Ÿคญ

"Ngapain lo disini?! minggir gak lo! atau mau gw hajar?!" bentak Otong dengan berani.

"Terserah anda mau berbuat apa kepada saya, tapi saya hanya ingin minta kembalikan Mikha!" jawab Ali dengan wajah dan cara bicara yang datar.

"Oh tidak bisa. Kalau lo mau Mikhailovna, lo harus berhadapan dengan gw dulu," tantang Otong.

"Baik, kalau itu mau mu. Saya siap menghadapi anda," Ali masih dalam posisi biasa saja padahal siap menyerang.

Sontak saja, Otong langsung menghajar Ali dengan pukulan kencang nya itu. Tapi dengan mudahnya Ali menangkis pukulan Otong lalu ia mencekik leher Otong dari belakang.

"Sekarang kamu kalah! ayo serahkan Mikha padaku atau saya patahkan lehermu ini?!" ancam Ali.

"Terserah mau kau apakan leherku ini, tapi tak akan pernah aku berikan Mikha pada kau!" jawab Otong dengan beraninya.

Kemudian, Hector datang dan memarkir mobilnya dibelakang mobil Kozhikina. Iapun turun dan menghampiri Kozhikina yang berdiri didepan mobil.

"Apa yang terjadi Kozhikina?" tanya Hector.

"Lihat! Aarav sedang berkelahi!" jelas Kozhikina.

Hector melihat kearah depan. Iapun langsung berlari kearah Ali berniat untuk membantunya. Saat sampai didepan Otong, Hector berdiri dan langsung menonjok keras perut Otong.

"Apa yang kau lakukan pada saudaraku ini, ha?" bentak Hector.

Ali terkejut dengan kedatangannya Hector yang secara tiba-tiba langsung menonjok si Otong.

Sedangkan didalam mobil...

"Gawat! Otong dalam bahaya. Aku harus bagaimana ini?" tanya orang yang menyetir mobil itu, kita sebut aja Botak ya;-).

Secara tiba-tiba si kepala Botak itu punya ide. Iapun memanggil seseorang yang ternyata dari tadi duduk dikursi paling belakang. Tandanya, ada tiga orang didalam mobil tersebut atau lebih ๐Ÿ˜ฅ

"Max, bantu Otong sekarang!" perintah si botak.

Setelah itu Max loncat dari kursi belakang ke kursi tengah yang terdapat Mikha. Setelah itu iapun turun dan berniat menghajar Ali serta Hector.

Max berjalan mendekati Hector, sontak! ia langsung memukul leher Hector dari belakang, membuat terkejut Ali dan Kozhikina.

Bukkk...

"Kak Hector!!!" teriak Kozhikina begitu keras.

Sepontan, Kozhikina langsung berlari kearah Max lalu memukul leher Max dari belakang menggunakan tas.

Ali semakin dibuat terkejut dengan keberadaannya Kozhikina disini. Saking terkejutnya, ia lengah dan membiarkan Otong lepas dari cekikan nya.

"Bu Kozhikina, kenapa kamu bisa disini?" tanya terkejut Ali.

"Tadi saya lihat mobil pak Ali melaju kencang, jadi saya ikuti deh," jelas Kozhikina.

Setelah itu Kozhikina membantu Hector yang tadi terjatuh saat dipukul.

"Kak Hector tidak apa-apa kan?" tanya Kozhikina.

"Aku tidak apa-apa kok, santai!" jawab pede Hector.

Ali melihat Max yang terbangun dan berniat memukul Kozhikina. Dengan sepontan saja, ia langsung menonjok Max hingga terjatuh.

Dan kini, Ali, Kozhikina, dan Hector berkelahi dengan Max dan Otong. Beruntung, ketiga orang tersebut jago berkelahi termasuk Kozhikina yang terlihat pendiam serta kalem.

Mikha semakin dibuat panik karena takut terjadi sesuatu dengan teman-temannya. Apalagi diam-diam dia sudah akrab dengan Kozhikina dengan Hector jadi Mikha khawatir dengan kondisi mereka juga.

Mikha terus berusaha membuka ikatan talinya, hingga tidak sengaja Mikha menemukan sebuah gunting didekatnya. Saat itupun, Mikha mengambil gunting tersebut secara diam-diam dan membuka ikatan talinya.

Usahanya pun berhasil. Mikha turun dari mobil dan membantu Ali melawan dua orang yang menculiknya. Meski sempat Mikha ditahan saat turun dari mobil, tetapi ia berhasil menggigit tangan si Botak hingga lemah.

Mikha sudah berada didekat Ali. Iapun memeluk Ali dari belakang membuat Ali terhenti berkelahi.

"Ali," panggil Mikha.

"Mikha? kamu baik-baik saja kan?" tanya Ali sembari melirik kebelakang.

"Iya aku baik-baik saja," Mikha melepaskan pelukannya dan berdiri disamping Ali.

"Pak Ali, Mikha. Lebih baik kalian pergi duluan daripada Mikha diculik lagi," ujar Kozhikina.

"Pergi segera!" teriak Hector.

Mikha tidak mau meninggalkan mereka karena ia tahu bahwa si Botak itu akan menyuruh anak buahnya yang masih berada didalam mobil untuk mengalahkan Kozhikina dan Hector.

"Tidak mau! aku takut terjadi sesuatu kepada kalian!" bantah Mikha.

"Mikha, benar kata mereka. Lebih baik kita pergi saja, ayo!" ajak Ali.

"Tidak! aku tidak mau! aku akan menghadapi mereka juga!" Mikha berjalan ketengah jalan komplek berniat menantang pasukan si Botak untuk turun dan kembali membawanya.

Saat Mikha berdiri ditengah jalan dalam komplek, terlihat mobil yang dikendarai si Botak itu telah berputar balik dan berniat menabraknya.

Sontak saja, Ali yang melihat itu langsung melindungi Mikha dan membiarkan dirinya yang terluka.

"Mikha!" teriak Ali sembari mendorong Mikha ke pinggir.

Mobil yang dikendarai si Botak semakin kencang dan...

"Aarav!!!"