Ashraf menoleh kearah Violet ketika mendengar langkah kaki serta ucapannya Violet.
"Kenapa kamu bicara yang enggak-enggak sih, Violet?!" ujar Ashraf dengan sinis. Violet menghentikan langkahnya setelah itu ia memainkan jari-jarinya yang lentik.
"Aku lakukan itu agar Mikha menerima perasaan mu tapi justru Mikha malah membencimu sekarang. Tak hanya Mikha bahkan yang lainnya pun sekarang membenci Aarav yang sebenarnya adalah Ashraf!" kata Violet.
"Kamu sangat-sangat kurang ajar ya! kalau atasan tahu pasti akan marah terutama ketua!" ketus Ashraf. Tiba-tiba saja ketika Ashraf baru saja selesai bicara, muncul cahaya di dekat pohon itu yang membuat Ashraf dan Violet terdiam mematung.
Tak lama setelah itu muncul pria berbadan besar seperti preman dan juga seorang pria yang memakai pakaian seperti pangeran tetapi ia juga menggunakan jubah yang menutup kepala serta wajahnya kecuali kedua matanya.