"Tentu dia sudah tewas. Tunggu bentar ya, akan ku buatkan peti untuknya," ujar Aciel. Ketika Aciel berkata seperti itu, tiba-tiba saja....
"Peti untuk apa?" terdengar suara pria dibelakang Aciel dan Anna.
"Ya buat meletakkan mayatnya lah! masa dibiarkan begitu saja," ketus Aciel seraya menoleh kearah belakang. Begitu terkejutnya ia ketika mengetahui siapa yang ada dibelakangnya.
"Ke.... kenapa kamu masih hidup?!" ujar Aciel yang terkejut. Asad tertawa kemudian ia mendorong Aciel hingga Aciel membentur bongkahan ice.
"Hati-hati!" tegas Aarav pada semuanya. Xavier, Bara dan Angel berdiri disampingnya Aarav kemudian bersiap-siap untuk menggunakan kekuatannya menyerang Asad.
"Hahahaha kalian mau bergabung lagi untuk melawan ku?" tanya Asad dengan sombongnya.
"Terlalu sombong! masih ada kekuatan khusus yang lebih hebat dari milikmu!" ketus Angel.
"Wah yang benarkah? siapa pemilik kekuatan khusus yang lebih hebat dariku?!" kata Asad sambil tersenyum sinis.