Bagai di sambar petir, Mikha tak menyangka Aarav akan bicara seperti itu kepadanya. Padahal hari ini bisa dikatakan sempurna baginya tapi ternyata tidak.
"Apa maksudmu?!" Mikha berdiri seraya menatap tajam Aarav.
"Ada urusan yang harus ku selesaikan di Amerika," jawab Aarav dengan kepala menunduk.
"Berapa lama?" tanya Mikha.
"Tidak terlalu lama, kamu tenang saja," singkat Aarav.
"Tuh! kamu gak mau kasih tahu berapa lamanya berartikan kamu lama disana. Memangnya apa yang kamu urus, semua pekerjaan mu kan di Indonesia. Oh apa jangan-jangan wanita selingkuhan mu ya?" curiga Mikha.
"Bukan Mikha! bukan! aku tidak pernah punya selingkuhan disana! hmm ini masalah urusan keluarga yang harus diselesaikan," tutur Aarav.
"Kenapa tidak kak Hector saja yang urus?" tanya Mikha.
"Karena kak Hector tidak...." belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Mikha memotongnya.
"Kita putus!" tegas Mikha. Aarav sempat diam membisu mendengar apa yang dikatakan oleh Mikha.