"Bagus! saya ingin ikut mancing ikan dengan kalian, boleh?" tanya Ali.
Tiba-tiba...
"Ali, kamu baru saja sadar lima menit yang lalu. Masa sudah mau beraktivitas berat?" celetuk Malik yang berdiri didepan pintu kamar Ali.
Ali pun membalikkan badannya dan menatap kearah bapaknya tersebut.
"Menurut saya, kondisi akan jauh lebih baik jika banyak beraktivitas. Jadi izinkan saya untuk pergi memancing bersama Mikha dan teman-temannya sekaligus menjaga mereka semua," jawab Ali.
"Tapi kata bapakmu benar, Ali. Seharusnya kamu istirahat, bukan melakukan aktivitas berat!" ujar Mikha.
"Hmm, tapi sudah lama saya tidak memancing," ucap Ali.
"Baik, kalau misalnya kamu masih mau memancing ikan silahkan. Asalkan saya dan Mira, boleh ikut! kami juga sudah lama tidak memancing bersama, biar memiliki kesan romantis," canda Malik.
"Oh begitu, kalau misalnya niatnya begitu, lebih baik satu perahu khusus buat bapak dan ibu saja, nanti saya buat perahunya bernuansa romantis," ujar Ali.
"Oke, tetapi perahu kalian semua, tidak boleh jauh-jauh hari kami!" perintah Malik.
"Izin memberi usulan! atau tidak kita main cepat-cepatan saja? perahu pertama yang bernuansa romantis itu ditumpangi oleh pak Malik dan bu Mira. Nah terus perahu keduanya ditumpangi oleh Mikha dan pak Ali, perahu ketiganya ditumpangi sama aku, Alifah dan rose, sedangkan perahu keempat atau yang terakhir ditumpangi oleh Nina, Natasha, dan Tante Angelina. Nah nanti, kita adu cepat tangkap ikan! kalau yang dapat ikannya paling banyak dan paling cepat, itu yang akan menjadi pemenang. Bagaimana, setuju?" jelas Lirna.
"Ide bagus, kalau begitu siapkan alat-alat memancing dan empat perahu. Kita akan pergi sekarang!" perintah Malik.
"Tunggu dulu! izinkan saya untuk mendekorasi perahu yang ditumpangi ibu dan bapak, seromantis nya. Paling hanya memakan waktu dua puluh menit," cegat Ali.
"Iya! aku juga ingin membantu Ali mendekorasi perahunya!" ucap Mikha.
"Oke, tetapi alat-alat memancing sudah harus disiapkan. Jadi saat dekorasi perahunya telah selesai, kita langsung berangkat," ujar Malik.
"Ya sudah, kalau begitu kami berdua permisi," Ali memegangi tangan kanan Mikha lalu keluar dari tempat penginapan tersebut.
***
Sepuluh menit kemudian...
Tampak Mikha berlari kencang menuju tempat penginapan, sehabis itu ia masuk kedalam menemui Malik dan lainnya yang sedang menunggu.
"Hmm, maaf. Perahunya sudah siap, sekarang bisa memancing," jelas Mikha.
"Ya sudah, mari berangkat memancing!" ajak Malik.
"Hmm tunggu sebentar, saya mau ambil sesuatu dulu," cegat Mikha.
Setelah itu Mikha masuk kedalam kamarnya. Hanya butuh waktu lima menit, Mikha kembali keluar dan menemui semuanya.
"Ya sudah ayo, Ali sudah menunggu," ucap Mikha.
Semua terkejut melihat penampilan Mikha, pasalnya Mikha terlihat cantik menggunakan Patterned jumpsuit yang dibalut dengan jaket denim. Tetapi ia memakai jaket denim hanya sampai lengan tangannya saja, tidak sampai menutupi pundaknya. Ditambah Mikha memakai sepatu boot berwarna coklat dan aksesoris tambahan yakni kacamata. Belum lagi rambutnya diurai.
"Dia sangat cantik, Ali tidak pernah salah memilih perempuan," bisik Malik pada Mira.
"Hmm, maaf? mari berangkat, kasihan Ali sudah menunggu. Kenapa kalian menatap saya, apakah penampilan ku aneh?" tanya Mikha.
"Oh tidak sayang, justru kamu terlihat cantik dengan berpenampilan seperti itu," jawab Mira.
"Ya sudah, ayo kita berangkat," ucap Natasha.
Setelah itu mereka berangkat menuju perahu. Disana sudah terdapat Ali yang duduk di perahunya sembari menunggu mereka semua. Mikha pun naik keatas perahu yang terdapat Ali, dan yang lainnya naik keatas perahunya masing-masing.
Setelah itu mereka menjalankan perahunya agak jauh dari pesisir pantai dan dimulailah pertarungan mereka.
"Oke, semua! siap dan mulai!" teriak Natasha.
Dan dimulailah mancing ikannya. Ali dan Mikha langsung memancing dan mendapatkan ikan diwaktu yang bersamaan, padahal mereka baru saja melempar umpan. Sedangkan yang lain masih menunggu ikan datang.
"Wah keren banget pak Ali dan Mikha, baru melempar umpan sudah dapat ikan. Ayo yang lain, semangat mancing ikannya!" teriak Rose.
Lagi-lagi dan lagi-lagi Mikha serta Ali mendapatkan ikan diwaktu yang bersamaan. Membuat yang lainnya takjub melihat mereka berdua.
Tak lama Malik menangkap ikan, tetapi ikan tersebut sedikit melukai Mira karena ikan itu kekurangan air lalu sekarat sehingga buntut nya memukul wajah Mira.
"Mas! masa wajahku ditampar sama ikan itu!" ucap Mira.
"Shuttt sabar dulu, jangan berisik!" jawab Malik.
Dan tiba-tiba, ikan tersebut berhasil melepaskan dirinya dan kembali ke laut.
"Yah, ikannya lepas. Nunggu lagi," ucap Malik.
"Karma belain ikan dibandingkan istri," jawab ketus Mira.
Semua pun tertawa, dan akhirnya semua bisa mendapatkan ikan meskipun yang terbanyak adalah Mikha dan Ali.
Setelah puas memancing, mereka pun balik ke pulau Harapan lalu bersantai dengan meminum es kelapa sembari menyaksikan sunset (matahari terbenam). Lalu pada saat malam hari, mereka makan malam lalu bakar BBQ dan ikan.
***
Keesokan harinya...
#05.00#
Terlihat Mikha membuka matanya setelah tertidur nyenyak semalaman. Tetapi tiba-tiba didepannya terdapat Ali yang menatapnya. Sontak saja, Mikha berteriak dan langsung mendorong Ali supaya menjauh darinya.
"Ali!!!" teriak Mikha.
Dan...
Itu hanyalah mimpi buruk Mikha, Mikha pun terbangun dari tidurnya. Ia melihat ponselnya dan sekarang jam menunjukkan pukul 05.00 pagi.
"Hmm, aku mau mandi deh!" ucap Mikha.
Setelah itu Mikha mengambil bajunya dan keluar dari kamar. Iapun masuk ke kamar mandi dan mulai membasuh dirinya.
***
Lima belas menit kemudian...
Sehabis mandi dan sholat, Mikha keluar dari kamarnya bermaksud untuk meminum air. Tetapi saat masuk kedalam dapur...
"Ali? kamu ngapain disini?" tanya Mikha sembari berjalan ke Ali.
"Mikha? kamu sudah bangun?" tanya Ali sembari menatap Mikha.
"Iya, kamu ngapain disini? kenapa kamu membawa perban?" tanya balik Mikha.
"Masya Allah, meskipun pakaian yang dikenakannya terlihat tidak pantas dikenakan dipantai tetapi tetap cantik. Padahal hanya baju biru muda yang dimasukkan kedalam rok hitam sepaha serta memakai Winter Coat berwarna brown," batin Ali.
"Ali? kamu kenapa? kok malah melamun?" tanya Mikha.
"Apakah kamu merasa dingin hingga memilih mengenakan pakaian seperti itu?" tanya Ali.
"Cuaca pagi hari sangatlah dingin, jadi aku memakai pakaian seperti ini. Tetapi nanti saat jam tujuh aku melepas Winter Coat nya. Oh ya, kenapa kamu ke dapur ngapain?" ujar Mikha.
"Aku tadi ingin mengambil segelas air putih untuk menghilangkan rasa nyeri di kepalaku, dan aku membawa perban karena habis mengganti perban lamaku. Perban lamaku sudah dipenuhi banyak darah, perban baruku saja sudah ada darahnya," jelas Ali.
"Kamu merasa sakit lagi?" tanya Mikha.
"Sedikit, tetapi aku sudah sembuh saat melihatmu. Bagaimana kalau misalnya kita menikmati suasana pagi hari?" ajak Ali.
"Oke," jawab singkat Mikha.