Kedua misil, saling bertabrakan karena lincahnya truck yang dikemudikan oleh Roki dan Jhon. Kini tersisa tiga misil terus mengincar mengincar mereka. Bagian nose cone (hidung roket) salah satu misil terlepas, kerangka nose cone juga terlepas. Empat turret machine gun siap menembak. Turret itu mulai menghujani truck yang di kendarai Roki dengan tembakkan sinar laser. Dentuman pun kembali terjadi, mesin dua pun terbakar. Roki semakin panik.
"Sial aku tertembak,"kata Roki dengan wajah berkeringat dingin.
"Matikan mesin nomer dua, dan aktifkan sistem pendingin!" perintah Profesor.
"Roger!" ucapnya sembari menekan beberapa tombol yang ada pada navigasi.