Chereads / AIRIN'S LOVE JOURNEY / Chapter 12 - Part 11

Chapter 12 - Part 11

"Kak, udah kak.. jangan ribut terus dong kak…" ucap Airin jengah.

"Dia duluan rin.." ucap Raffa.

"Sadar diri aja!" ucap Alvino.

"Ibu aku kerja di dua tempat kak.. ibu aku seorang pelayan.. kami bukan berasal dari keluarga yang berada seperti keluarga kak Al dan kak Raffa.. tapi aku cukup beruntung karena aku memiliki ibu yang begitu menyayangi aku. Mungkin kalian akan malu untuk berteman sama aku setelah mengetahui hal ini.." ucap Airin menunduk lesu.

'Jadi ibunya Airin bekerja sebagai pelayan?? Kasihan juga dia..' batin Alvino.

'Pelayan? Jadi ibunya Airin hanya seorang pelayan?? Kenapa ibunya sampai kerja di dua tempat dalam sehari?? Memangnya ke mana ayah Airin??' batin Raffa.

"Maaf sebelumnya rin, jika aku lancing.. kenapa ibu kamu sampai harus bekerja di dua tempat ya?? Ayah kamu ke mana memangnya??" ucap Raffa.

"Ayah meninggal beberapa tahun yang lalu saat perjalanan udara menuju Kalimantan.. pesawat yang ayah naiki mengalami kecelakaan hingga membuat ayah meninggal.. waktu itu, abang aku juga sedang sakit di rumah sakit, ibu benar-benar bingung dan frustasi.. kami memang mendapat santunan dari pihak pesawat, namun santunan itu habis untuk biaya pengobatan abang.. pada akhirnya ibu terpaksa harus bekerja.. dan kebetulan waktu itu, teman ibu yang bekerja di hotel sedang mencari orang untuk bekerja di sana sebagai tukang cuci piring di restaurant hotel.. ibu pun menerimma pekerjaan itu.. sebulan bekerja lalu mendapatkan gaji, gaji itu hanya cukup untuk biaya makan.. akhirnya ibu mencari pekerjaan lain dengan menjadi pelayan di sebuah restaurant lain.. ibu mengambil dua shift pekerjaan sekaligus di café itu sebagai pelayan sekaligus tukang cuci piring.." ucap Airin.

"Maaf ya rin, aku gak tahu kalau ternyata kehidupan kamu sesulit ini.." ucap Raffa.

Airin pun mengangguk.

"Iya gak apa—apa kok kak.. kakak berhak untuk tahu kok.." ucapn Airin.

"Lalu, di mana abang kamu sekarang??" ucap Alvino.

"Abang sekarang ada di Jogjakarta.. dia tinggal bersama dengan Bibi.. dia membantu bibi berjualan di sana sekaligus melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi." Ucap Airin.

"Abang kamu kuliah di Jogja?? Kuliah di Universitas mana??" ucap Raffa.

"Universitas Gajah Mada kak.. di UGM.." ucap Airin.

"Wow.. keren dong rin.. abang kamu membiayai kuliahnya sendiri??" ucap Raffa.

"Alhamdulillah dia dapat beasiswa kak.. jadi ibu cuma bantu sedikit aja.. Cuma bantu biayain untuk biaya mendadak aja.. karena ongkos dikasih sama bibi sebagai bayaran karena abang udah bantuin bibi untuk jualan.." ucap Airin.

"Abang lo ambil jurusan apa??" ucap Alvino.

"Ilmu Ekonomi, kak.." ucap Airin.

"Oh baguslah.. semoga aja setelah lulus nanti bisa langsung mendapatkan pekerjaan yang layak.." ucap Alvino.

"Pastilah.. lulusan UGM kan gampang banget kalau mau mencari pekerjaan.. apa lagi abangnya Airin lulus kuliah di situ karena program beasiswa.. Ya tentu dia bakal gampang dapat pekerjaan.." ucap Raffa.

"Gak ada yang tahu masa depan orang seperti apa!"ucap Alvino.

"Terserah lo es!!" ucap Raffa.

"Lo kira lo bukan es?? Kutub utara!!" celetuk Alvino.

"Semerdeka lo deh.. muak gue ribut sama lo terus!!" ucap Raffa.

Airin pun geleng kepala melihat hal itu.

Drrrrttttt….

Ponsel Airin pun berdering…

Ada sebuah panggilan masuk di sana.

Mata Alvino dan Raffa pun langsung tertuju pada Airin.

"Siapa??" tanya Alvino dan Raffa bersamaan.

"Sok kompak." Ucap Raffa.

"Bacot!" ucap Alvino.

"Ibu yang telepon kak.. sebentar ya kak.." ucap Airin lalu pergi ke kamarnya.

Mereka pun mengangguk. Airin lalu pergi ke kamarnya. Saat Airin pergi, Alvino lalu membereskan piring bekas makannya dan bekas makan Airin. Sebelum beranjak dari sana, dia pun mengatakan sesuatu pada Raffa.

"Kalau lo sadar diri dan tahu malu, lo pasti akan bantuin gue untuk membereskan peralatan bekas makan kita.." ucap Alvino.

Raffa pun menatap malas pada Alvino. Alvino pun pergi ke belakang untuk menyimpan peralatan makan yang kotor itu.

"Sialan si Alvino memang.. terpaksa gue juga harus bantu beresin semua ini.." gerutu Raffa kesal.

Alvino pun kembali.

"Kalau lo emang gak ikhlas untuk mengerjakannya, lebih baik gak usah lo kerjain!!" ucap Alvino lalu duduk di kursi.

"Gak usah sok tahu!" ucap Raffa lalu pergi menyimpan peralatan makan yang kotor.

Alvino pun membesihkan meja dengan tissue yang ada. Ia lalu membuangnya ke tempat sampah di depan rumah Airin.

Sementara di sisi lain, Airin sedang menerima telepon dari ibunya.

"Iya ibu Assalamualaikum.." ucap Airin.

"Waalaikumsalam rin… Rin, kamu udah makan atau belum?? Ibu pulang agak larut untuk malam ini nak.. ada pengusaha yang membuat acara di restaurant tempat ibu kerja nak.." ucap Nina.

"Alhamdulillah Airin udah makan kok bu.. ibu sendiri gimana?? Udah makan?? Ibu jangan terlalu capek bu.. jaga kesehatan.. jangan lupa sholat.." ucap Airin.

"Iya rin udah.. kamu tenang aja ya… baik-baik di rumah.. gak usah siapin makanan untuk ibu karena ibu sudah makan di sini.. mungkin ibu akan pulang jam sepuluh atau jam sebelas ya nak.. pintunya kamu kunci aja jika sudah mengantuk.. ibu bawa kunci cadangan kok.." ucap Nina.

"Iya bu.. hati-hati ya bu.." ucap Airin.

"Iya nak.. udah ya.. ibu tutup ya.. Assalamualaikum.." ucap Nina.

"Waalaikumsalam bu.." ucap Airin.

Tut.

Sambungan telepon pun terputus.

"Ya Allah semoga Engaku selalu memberi kesehatan dan keberkahan usia pada ibu supaya nanti, di masa depan, aku bisa membahagiakan ibu.." monolog Airin.

…..

Setelah selesai menghubungi ibunya. Airin pun kembali ke ruang tamu. Ia pun duduk kembali pada tempat duduknya.

"Udah rin?? Ibu kamu bilang apa??" ucap Raffa.

"Ibu pulang terlambat untuk malam ini kak karena ada yang membuat acara di sana." Ucap Airin.

"Terus kamu gimana dong rin??" ucap Raffa.

"Udah gak apa-apa kok kak.. aku udah biasa juga…" ucap Airin.

"Ya udah gue akan pulang sampai ibu lo pulang." Ucap Alvino.

"Gue juga kalau gitu." Ucap Raffa.

"Eh gak usah kak gak apa-apa kok.. aku juga udah biasa.. kak Al dan kak Raffa pulang aja.. bahaya kak kalau pulang terlalu malam." Ucap Airin.

"Gak apa-apa.. entar gue bisa negbut kok.." ucap Alvino.

"Iya rin.. kamu tenang aja.." ucap Raffa.

"Hmm iya ya udah deh kak.. ucap Airin.

"Eh by the way rin.. lo udah ngerjain tabelnya atau belum??" ucap Raffa.

Airin pun menggeleng.

"Belum kak.. aku belum ke warnet.. mungkin sebentar lagi kak.." ucap Airin.

"Gak usah ke warnet rin.. bahaya.. udah pakai laptop aku aja ini.. sekalian biar aku bantuin." Ucap Raffa.

"Lo sering ke warnet buat ngerjain tugas rin?" ucap Alvino.

......….

Thank you for reading..

Please share, subscribe. Collection, review and powerstone..