Chereads / SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard / Chapter 80 - KECELAKAAN PESAWAT...

Chapter 80 - KECELAKAAN PESAWAT...

Beberapa jam kemudian, ada kabar berita mengenai kecelakaan pesawat Indonesia saat mendarat di Bandara Jepang. Pesawat bernomor 251 itu mengalami tabrakan dengan pesawat lain yang akan mengudara. Penyebab utamanya kecelakaan tersebut belum dapat dipastikan.

"RACHEL ?" mata Rafa sontak membulat. Terkejut dengan adanya berita tersebut. Dirinya terpikirkan Rachel. Dengan cepat ia langsung menghubungi nomor telpon Rachel, sayangnya tidak dapat dihubungi. "Bukankah pesawat itu yang ditumpangi Rachel dan Jason ?" pikirnya. Kemudian ia mencoba menghubungi nomor Jason, tetapi nomornya sama juga seperti Rachel yang tidak dapat dihubungi.

"Fa, Fa, Fa! Cepat nyalain televisi, Fa." titah Rafi panik. Rafa pun segera mengambil remot lalu menyalakannya.

"Tante Cellyn dimana ? Bahaya kalau sampai dia tahu." ucap Rio khawatir.

"Kita cari tahu dulu kebenarannya." tambah Rafi.

••Berita terkini, kecelakaan pesawat 251 diBandara Jepang bertabrakan dengan pesawat Kiyoto saat akan mendarat dan menimbulkan kedua pesawat tersebut mengeluarkan api dibagian awak depan. Ada 158 penumpang dalam awak pesawat tersebut, termasuk pilot juga beberapa pramugari. 28 orang dinyatakan luka-luka, 96 orang sudah meninggal dan 34 orang baik-baik saja.•••

Seorang telah menyiarkan berita terbaru ditelevisi. Berita tersebut membuat heboh para cucu sultan. Entah apa yang akan mereka lakukan atas terjadinya kecelakaan pesawat itu? Sedangkan mereka belum mendapat informasi terkait Rachel yang memang berada dipesawat bernomor 251 tersebut.

•••Dari dataan tim penyidik, ada seorang model remaja cantik yang berasal dari Indonesia menjadi salah satu penumpang dalam pesawat 251. Yakni Rachel Gabriella, yang merupakan cucu dari Sultan Winata. Gadis itu bersama 2 rekannya yang hendak pergi sekolah kilat diJepang harus mengalami kecelakaan naas tersebut.•••

"Rachel benar dipesawat itu." ucap panik Rafi. "Bagaimana ini ? Apa pihak bandara bakal hubungi langsung tante Cellyn dan om Andrea? Bisa-bisa jantung eyang kumat lagi, kalau sampai mereka tahu berita ini."

"SHUT UP RAFI!" bentak Rafa. "Kita harus tenang."

"Tenang bagaimana elo ?" potong Rio. "Ini masalah Rachel, Fa. Enteng banget elo, nyuruh kita tenang." tukasnya sedikit kesal.

"Rachel belum tentu meninggal." kata Rafa yakin. "Kita aja belum tahu, siapa saja daftar penumpang yang meninggal dari 98 orang itu?" tegasnya.

"Tapi Fa, bagian depan pesawat itu terbakar." tangkas Rio lagi.

"Gak, gak mungkin." gumam Laura melemas. "Itu semua gak mungkin."

•••Keseluruhan penumpang telah dievakuasi oleh tim penyelamat setempat. Korban luka-luka ringan telah mendapat pertolongan pertama, juga yang mengalami luka berat atau luka yang cukup parah segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dan inilah daftar nama sebagian korban meninggal yang sudah diidentifikasi.•••

"Sudah gue bilang, gak ada kan nama Rachel didaftar korban meninggal ?" ucap Rafa menegaskan setelah presenter ditelevisi itu menyebutkan nama-nama korban yang meninggal.

"Fa, ada satu korban yang tidak dapat diidentifikasi oleh mereka karena hangus terbakar." sanggah Rafi. "Tetapi ada satu petunjuk yang mereka yakini kalau jenazah itu adalah Rachel. Baju yang dikenakannya berwarna merah muda." jelasnya.

"Kalian ini kenapa sih ?" Rafa pun geram dengan kedua saudaranya. "Kalian mau, kalau jenazah itu benar-benar Rachel ?"

"Bukan gitu maksud gue, Fa."

"YA TERUS APA ? Elo mau bikin kesimpulan tanpa keterangan yang jelas? Sudahlah, gue pergi dulu." muak dengan perkataan Rafi dan Rio, Rafa pun pergi dan berlalu dari hadapan mereka.

"Fa, elo mau kemana Fa ?" tanya Rafi tanpa mengejarnya.

***

Malampun tiba, kepanikan Rafa kian memuncak saat Cellyn dan Andrea telah mengetahui peristiwa tersebut. Bukan hanya mereka berdua tetapi seluruh anggota keluarganya tahu termasuk Bram dan Rere.

Berita itu sudah tersebar luas dimana-mana, sehingga Rafa dan yang lainnya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah berita itu sampai ke telinga keluarganya.

Keluarga Winata yang lainnya seperti Haris juga Andrian, menyusul Rafa ke bandara. Mereka ingin memastikan bahwa nama Rachel itu tidak dalam daftar korban meninggal. Namun sayangnya, pihak bandara meyakinkan jika Rachel termasuk korban yang meninggal dalam peristiwa pesawat tersebut termasuk Jason.

Kehebohan didunia maya pun terjadi, semua sosial media dimulai dari Instagram, Twitter, Toktak, Funbook, juga yang lainnya membahas terkait peristiwa kecelakaan pesawat. Apalagi korbannya sudah dipastikan bahwa Rachel dinyatakan meninggal. Seluruh fanbase nya Rachel atau Lollypop tidak menyangka juga tidak percaya bahwa idolanya meninggal. Mereka berdoa agar Tuhan memberikan suatu keajaiban. Dan berita itu tidak benar adanya.

Rachel dikenal oleh fans nya merupakan sosok yang peduli, tidak sombong, baik hati, juga rendah hati terhadap orang-orang disekitarnya atau orang lain. Mereka sama sekali tidak ingin kehilangan sosok Rachel, Top model remaja Indonesia yang memiliki good attitude serta banyak dikagumi orang-orang.

Disisi lain Rafa, Haris juga Andrian, pulang dengan membawa kabar yang benar-benar sangat buruk untuk keluarganya.

"Apa perlu kita menyusulnya ke Jepang ?" tanya Haris saat dalam perjalanan pulang. "Sekalian kita bawa langsung jenazah Rachel dari sana."

"Sudahlah mas, tak ada gunanya juga kita kesana." tukas Andrian. "Lagian besok pagi, jenazah akan diantar balik ke Jakarta."

"Aku kasihan sama Cellyn. Tak tega aku, Andrian."

"Mungkin semua sudah takdir. Kita bisa apa ? Kalau pun salah satu dari mereka bertiga ada yang selamat, mereka akan menghubungi kita dan kasih kabar."

Dengan keadaan yang setengah sadar setengah kosong, Rafa melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Sampai-sampai ia hampir menabrak orang yang hendak menyebrang. Lamunan serta pikiran yang kemana-mana membuatnya tidak fokus menyetir.

"ARRGGHHH! RACHEELLL!" teriaknya dari dalam mobil seraya mengacak rambutnya. Tak sadar dirinya mulai menangis tak kuasa dengan apa yang terjadi. "Gue yakin itu bukan elo, Chel. Gue berharap banget itu bukan elo."

Sedangkan dikediaman Winata, Cellyn dan Andrea tak bisa menahan tangis dan kesedihan atas kabar yang diterimanya. Duka yang sangat mendalam bagi keluarga Winata. Peristiwa yang menimpa Rachel benar-benar membuat keluarga sangat terpukul. Sampai-sampai Cellyn ingin menyusul Rachel ke Jepang malam itu juga.

"TIDAK!" bantah Bram. "Kita tunggu kabar dari orang-orang suruhan papih." ujarnya.

"Kelamaan eyang." sanggah Rafi.

"Kamu pikir Tokyo itu dekat ? Tidak Rafi!"

"Bagaimana caranya kita tahu, kalau jenazah itu benar-benar Rachel ? Kita sendiri yang harus memastikannya eyang." balas Rafi tak mau kalah. "Kita keluarganya, kita yang tahu Rachel. Kita yang mengenal Rachel, bagaimana kalau mereka salah mengidentifikasi jenazah ?" tekan Rafi.

"Jenazah itu sudah dibawa ke rumah sakit terkenal di Jepang. Papih sudah suruh orang untuk melakukan outopsi terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke Indonesia." jelas Bram sedikit menenangkan agar keluarganya tidak berlarut dalam kesedihan.

"Itu tidak mudah, eyang." tangkas Rio.

"Kamu meremehkan eyang ? Eyang pikir, kalau kalian tidak akan mudah percaya sebelum ada bukti yang kuat. Tapi eyang salah, pikiran kalian pendek sekali. Itu sama saja kalian percaya bahwa Rachel telah meninggal."

"Bram! kita itu hanya manusia, bukan Tuhan." tukas Rere. "Kita tidak bisa mengubah takdir."

"Aku tidak mengatakan bahwa aku Tuhan." sangkal Bram. "Tapi aku melakukan sesuatu yang memang seharusnya aku lakukan. Itu semua karena feeling. Hatiku mengatakan kalau itu bukan Rachel."

***

Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Keluarga Winata masih terbalut luka yang mendalam. Mereka tidak bisa tenang sedikitpun dengan kecelakaan pesawat yang menyebabkan Rachel meninggal meskipun masih simpang siur kebenarannya.

Rafa sendiri tak ingin pulang kerumahnya. Ia tak bisa menerima kenyataan pahit itu. Terlalu sadis cara Rachel meninggalkan keluarganya. Dirinya sama sekali tak menduga akan secepat itu Rachel pergi untuk selamanya. Meskipun hatinya sangat yakin, bahwa Rachel masih hidup. Kini ia tengah berada disuatu masjid, untuk mencoba menenangkan hati dan pikirannya juga berdoa pada Tuhan.

"Chel, tolong kasih kabar. Katakanlah bahwa elo baik-baik saja." gumamnya. Rafa tak berhenti menangis, bagaikan lautan yang diterpa badai. Hatinya hancur berkeping-keping. "Gue mohon, datangkan keajaibanMu Tuhan."

★★★★★

•••Panik gak ? Panik gak ? Panik gak ? Paniklah, masa enggak! Sahabat SulFam, bagaimana nih rasanya ditinggal Rachel begitu saja ? Nantikan kelanjutannya ya, jangan lupa share and dukung terus ceritaku :)•••