***
"Karina... Pujaan Hatiku, Ratuku, Satu-satunya kekasih yang kucintai sepanjang hidupku, Pemilik hatiku, dan sebagian jiwaku, maukah kau menikah dengan pria sembrono ini?"
Lamaran ini memang sudah diprediksi oleh Karina. Namun, begitu mendengarnya langsung dari Chandra, seketika bibirnya melengkung ke atas dan air matanya meluruh begitu saja melewati pipi dan dagunya. Sungguh, ini adalah air mata bahagia.
Karina merapatkan tubuh dan memeluk leher Chandra dengan erat. Dia mengangguk berkali-kali di sana. Menyatakan bahwa dia menerima lamaran dari sang kekasih.
"Ya, aku mau. Aku mau, Raka," tambahnya memperjelas. Membuat Chandra menambah keeratan dekapan dan menenggelamkan wajahnya di bahu Karina.