***
Arunika membuka matanya perlahan. Menatap sang suami yang memancarkan raut khawatir yang khas.
"Apa yang kau khawatirkan, Istriku?" tanya Gasendra penuh dengan kelembutan.
Arunika menangkup tangan sang suami yang berada di pipinya.
"Aku merindukan Chandra."
***
Gasendra menatapnya kemudian membawanya ke dalam pelukan. Arunika bersandar pada sang suami yang mengelus punggung untuk menenangkannya.
"Tidak apa-apa. Dia baik-baik saja," ujar Gasendra menenangkan. "Aku masih bisa merasakan mananya walaupun dia mengunci kekuatan di dalam dirinya sendiri," sambungnya menjelaskan.
"Dia sudah dewasa."
"Ini bukan perkara khawatir lagi, Gasendra. Ini perkara aku yang merindukannya," tampik Arunika. Walaupun rasa khawatir tetap ada, tapi itu tidak terlalu besar daripada sebelumnya sebab di Mahaphraya, Chandra sudah dikira mati. Jadi, putra mahkota dan ratu tidak akan bisa mencelakai putranya untuk saat ini.