***
Miria yang berdiri di ujung ruangan memperhatikan seorang guru yang sedang mengawasi ujian tulis kebahasaan yang dilakukan oleh Narasimha.
Dia menghampiri guru itu dengan langkah perlahan.
"Tuan, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Miria dengan berbisik.
"Tentu saja," balasnya. Mereka berdua ke pojok ruangan, menghindari Narasimha agar tak terganggu oleh pembicaraan yang dilakukan. "Ada apa, Nona dayang?"
"Ada yang harus saya bicarakan dengan Yang Mulia Putri Mahkota. Bisakah saya meninggalkan pangeran sebentar di sini bersama anda, Tuan?"
"Anda bermaksud untuk memberikan tanggung jawab penjagaan pada saya?"
"Iya, Tuan. Ini sangat mendesak untuk dibicarakan dengan putri mahkota."
Guru pria itu menoleh ke arah siswanya yang tengah fokus menjawab soal-soal yang telah diberikan. Dia menoleh pada Miria dan mengangguk.
"Saya tidak bisa terlalu lama di sini."
"Saya hanya butuh waktu sebentar untuk bicara dengan Yang Mulia."