Arjuna membuka pintu kamar kakaknya dan melongokkan kepala di sana. Matanya melihat sang kakak yang sedang duduk sembari mengobati luka di lengan kirinya.
"Kak, apa aku boleh masuk?"
Karina mendongak sambil menatap datar pada adiknya.
"Kau sudah masuk ke kamarku."
Arjuna membuka lebar pintu kamar sang kakak seraya menggaruk pelan belakang kepalanya. Suara kekehan kecil terdengar di telinga Karina yang kembali sibuk membenarkan kain yang melilit lukanya.
"Kau sudah berkemas?" tanya Arjuna memperhatikan kamar sang kakak yang belum terlihat satu pun kain pembungkus barang.
"Belum, aku mengobati lukaku dulu. Kau sudah selesai berkemas?" Karina menyudahi kegiatannya, lalu meletakkan obat herbal di atas meja kecil di kamarnya.
Arjuna melihat kain bekas yang membungkus luka kakaknya tadi. Penuh dengan darah segar sampai membuatnya meringis kecil.
"Apa itu sakit?" tanya Arjuna menunjuk luka di lengan kiri Karina.