***
Karina menatap langit-langit kamarnya bergeming. Napasnya teratur di suhu yang hangat ini. Cahaya matahari telah masuk melalui ventilasi kamarnya.
Matanya tertuju pada sebuah kalung yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya tidak. Tangannya bergerak menyentuh kalung tersebut.
'Bukan mimpi,' batinnya mengelus lambang bintang dengan ukiran tulip di sisinya. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis.
Dia melepas selimut yang hanya tinggal menutupi bagian kaki dan mengambil posisi duduk.
"Aaww," erangnya begitu duduk sambil memegangi kepala yang terasa sedikit sakit. "Ah, apa aku mabuk semalam?" gumamnya untuk diri sendiri.
Matanya beralih ke pintu kamar yang masih terkunci rapat.
'Apa Raka sudah berangkat kerja? Apa Juna ada di rumah?'
"Uppph!" Karina menutup mulut karena merasa mual. "Hah...." Dia mengambil napas panjang karena hanya mual dan tidak muntah.