***
Tangannya menjalar ke puncak dada, memainkannya dengan menyentuh puncak yang sudah menegang itu berkali-kali.
Karina melepas ciuman dan mengerang dengan mata terpejam, "Ah... ya, di sana!"
Mendengar erangannya sendiri, Karina langsung membuka mata terkejut.
'Huh, kenapa jadi aku?' batinnya menahan racauan. Dia menghentikan tangan Chandra yang menangkup buah dadanya.
"Hentikan. Aku melakukannya bukan untukku," ujar Karina menatapnya tajam.
"Huh?" Chandra menengadah. Dia menghentikan pergerakannya dan menatap Karina bingung. "Katanya kau tidak marah?"
"Aku memang tidak marah, tapi aku berencana untuk melakukan pembalasan." Karina melirik dadanya yang masih dipegang Chandra. "Jadi, lepaskan ini dan berbaringlah."
"Karin... jangan menggodaku," pintanya menahan erangan saat wanita itu membuka tali yang mengikat pakaian Chandra satu per satu.
Sebelum melanjutkannya, tangan Karina masuk ke dalam pakaian dan menarik tangan Chandra yang masih memijat pelan dadanya.