***
"Tolong tambahkan demi masa depanku juga, Karin. Jangan jadikan diri kalian sebagai beban karena aku tidak pernah menganggap kalian seperti itu. Tolong bedakan antara beban dengan tanggung jawab, oke?"
"Aku paham, tapi biarkan aku dan Juna untuk ikut membayar biaya kehidupan. Itu tidak adil kalau hanya kau saja."
"Hmm." Pria itu terlihat sedang berpikir. "Berikan aku dua koin perak setiap bulannya."
***
Karina menatapnya lamat-lamat. "Untuk apa?"
"Katanya mau ikut membayar biaya kehidupan?"
Karina terkekeh masam. "Biaya kehidupan jenis apa yang harganya dua perak? Aku tahu kau punya selera humor yang bagus, tapi tidak untuk ini." Wanita itu menjingkrakkan kakinya. "Aku sedang serius, Raka!"
"Aku juga serius. Siapa bilang aku tidak serius?" Chandra menunjuk bola matanya. "Tatap mataku dan pastikan sendiri seperti apa yang kau lakukan saat memastikan perasaanku waktu itu."
Karina menatapnya. Baik dia maupun Chandra, sama-sama serius akan ucapan masing-masing.
