***
"Kita pergi ke tempat kerjaku dulu. Aku punya satu kamar yang cukup untuk beristirahat dan mengobati luka di sana. Saat matahari terbit, aku akan mencari rumah untuk kita."
***
Pagar tinggi itu terbuka, menimbulkan suara decitan yang khas. Muncul seorang pria berkulit cokelat dengan wajah setengah mengantuk.
"Huh, Raka?" kaget pria itu. Tatapannya beralih pada dua orang: satu wanita dan satu remaja laki-laki. "Ada apa malam-malam ke sini?"
"Aku pernah memberikan kunci kamar padamu, kan?"
"Iya. Saat itu kau bilang belum membutuhkannya dan menyuruhku untuk menyimpannya saja. Apa kali ini kau sudah membutuhkannya?"
Chandra mengangguk pelan. "Ya, aku butuh itu sekarang. Tolong ambilkan."
"Baik, tunggu sebentar." Pria itu berlari menuju rumah penjaga untuk mengambil kunci.
Karina berdeham singkat. Dia menoleh pada Chandra dan sang pria pun juga sama, menolah padanya.
"Terima kasih, Raka. Kau yang terbaik saat ini," ujar Karina tersenyum tipis.