Setelah teman-temannya mengajukan diri untuk membantu, Ronald memutuskan menerima tawaran itu. Keesokan harinya ia membagi teman-temannya menjadi beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda.
Kelompok pertama adalah Fred dan Lisa. Fred yang ternyata ahli dalam pemrograman komputer ditugaskan untuk membobol akun sosial media Miura dan melihat berbagai aktivitasi Miura selama 10 hari terakhir sebelum Miura menghilang.
Kelompok kedua Dust dan James. Mereka ditugaskan Ronald untuk menanyai teman-teman sekolah Miura dan mencari petunjuk di sekolah tersebut.
Yang ketiga Yuna dan Xiao Ning'er. Kemampuan Yuna dalam melihat kembali masa lalu menggunakan cermin sangat berguna disini. Ronald menyuruh mereka melihat tindakan Miura dari cermin rumah dan kota-kota untuk benar-benar mengetahui apa yang terjadi. Sangat disayangkan adalah tidak adanya cermin atau kaca di area dekat pemakaman membuat Ronald tidak mampu mengetahui detail yang terjadi di pemakaman.
Ronald sendiri akan bertugas mencari petunjuk ke tempat-tempat yang dikunjungi Miura selama dua minggu terakhir.
***
Suara ketikan keyboard terdengar di sebuah ruangan. Sosok berkacamata yang diterangi cahaya monitor terlihat agak menakutkan. Tiga layar monitor yang berdampingan menunjukan gambar yang berbeda. Di samping pria berkacamata berdiri sosok perempuan cantik dengan wajah kesal.
Mereka berdua adalah Fred dan Lisa.
Fred yang bertugas membobol akun sosial media Miura ditemani dengan Lisa yang terlihat sangat tidak menikmati perannya.
"Ck, apa kau tidak bisa lebih cepat? Otaku menyedihkan sepertimu seharusnya sangat pandai mengerjakan hal seperti ini bukan?" ucap Lisa dengan muka jengkel.
Fred membenarkan kacamata sambil melihat sinis pada Lisa, "Jangan remehkan gadis dua dimensi yang sempurna. Gadis tiga dimensi seperti tidak berada di level yang sama dengan mereka."
"Itulah kenapa kau menjijikan ... Kartun seperti itu tidak nyata. Kau hanya melarikan diri dari fakta bahwa tak ada yang menyukaimu. Bahkan jika mereka hidup apakah kau pikir mereka akan menyukaimu? Otaku menyedihkan, sadarlah mereka, gadis dua dimensi yang kau cintai hanya akan melihatmu jijik," hina Lisa yang menyatakan pendapatnya mengenai Fred.
Sementara itu Fred merasakan seolah hatinya tertusuk mendengar ucapan Lisa.
"Diam! Kau mengganggu konsentrasi ku, j***ng!"
Fred mengeluarkan umpatan kotor karena sudah tak tahan dengan perkataan Lisa. Sementara itu, Lisa merubah ekspresinya menjadi marah ketika mendengar umpatan Fred.
Wajahnya memerah memendam lautan amarah. Matanya melotot mengeluarkan sorot tajam yang menusuk. Tangannya mengepal dengan keras.
"Apa kau bilang?! Kau, otaku hina ... Beraninya kau mengejekku!" Luapan amarah Lisa hendak bocor. Namun Fred mengucap hal yang segera membuat Lisa menahan amarahnya.
"Bukankah Howard menyuruhmu membantu? Kalau kau mengacaukan ku kau akan dimarahinya kau tahu!" sahut Fred mencoba membuat Lisa menahan amarahnya.
Lisa yang mendengarnya mendecak kesal. Walaupun masih marah, ia menahan amarahnya.
Karena alasan inilah Fred tak pernah menyukai Lisa, Howard, dan Dust. Mereka bertiga sama-sama pemarah, sering mengejek namun marah bila di ejek. Mereka bertiga masing-masing memiliki kepribadian yang buruk, walaupun terkadang mereka mampu menahan diri dan berbuat baik tapi kepribadian buruk mereka telah melekat di hati Fred.
Sink adalah sebuah aplikasi media sosial yang ramai digunakan seluruh dunia. Sebagai aplikasi terkenal, tentunya Sink memiliki pertahanan yang kompleks. Fred sangat kesulitan hanya untuk membobol satu akun saja. Tetapi bukan berarti itu mustahil. Dengan membobol lapisan pertahanan berlapis milik Sink Fred akhirnya mampu membobol akun Miura. Walaupun itu memakan sekitar 2 jam.
Setelah ia membobol akun tersebut, Fred segera menyalin rekam jejak akun Miura di internet. Untuk menyalin keseluruhan data dibutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit.
Fred menghela nafas akhirnya, ia hanya perlu menunggu proses penyalinan data selesai.
"Apa sudah selesai? Aku harus segera pulang jika bisa. Berdekatan dengan otaku menyedihkan membuat badanku terkena virus mengerikan," kata Lisa dengan sinis.
"Apa yang kau katakan! Jangan memancing bendera kematian seperti itu!" teriak marah Fred.
Bendera kematian. Istilah untuk tindakan seseorang untuk meremehkan sesuatu, dan menganggap sesuatu itu sudah diselesaikan dengan mudah. Namun, sesuatu itu akan muncul kembali seketika.
Layar komputer Fred tiba-tiba mengeluarkan berubah dengan munculnya tanda peringatan. Nada tajam segera mengingatkan Fred ada bahaya yang muncul.
"A-aaah! Sudah kuduga! Kau benar-benar mengundang masalah! Gawat!" Fred dengan segera mengotak atik komputernya. Ia kemudian menemukan Sink telah mengekspos pembobolannya dan berusaha untuk mengeluarkannya dari server.
Lisa yang melihat masalah datang segera terkejut, "I-itu bukan salahku masalah muncul tiba-tiba! Seharusnya kau melakukan pekerjaanmu dengan benar!"
"Berisik! Cepat pakai komputer satu lagi, hentikan Sink dari mengeluarkan kita," perintah Fred dengan nada tinggi. Ia terlihat sangat fokus pada salah satu komputernya.
Lisa yang disemprot oleh perkataan Fred segera melakukan perintah pria berkacamata tersebut tanpa membalas perkataannya karena tahu dialah yang salah.
"Apakah masih lama? Aku merasa tim keamanan Sink semakin banyak! Ini semakin sulit!" ucap Lisa dengan gelisah. Jari-jari tangannya menari di atas keyboard dengan cepat.
Mereka berdua berjuang dengan keras menghalangi tim keamanan Sink. Rasa pegal dan keram di abaikan dua remaja ini, mereka fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.
Jarum panjang jam telah bergerak jauh tanpa disadari.
"Tinggal satu menit lagi! Lisa pertahankan!" seru Fred berusaha memberi semangat pada Lisa yang hampir runtuh setelah bertempur dengan kecepatan tinggi melawan tim keamanan Sink.
"Aku sudah tak tahan! Ini terlalu banyak!"
"Tiga puluh detik lagi!"
"Sialan! Kutu buku, tanganilah lebih banyak!"
"Apa maksudmu? Aku sudah menangani sepertiga masalah sekarang!"
"Sudah kubilang tanganilah lebih banyak. Aku sudah tak tahan deng–"
Layar monitor komputer Lisa tiba-tiba berubah dan menunjukan wallpaper utama. Lisa dikeluarkan dari server Sink.
"Waaah! Payah! Apa yang kau lakukan!" Fred yang menyadari Lisa dikeluarkan langsung mengumpat. Sekarang ia menghadapi seluruh tim keamanan Sink sendirian.
"Bukankah sudah kubilang?! Tangani lebih banyak! Nah sekarang karena kau aku dikeluarkan! Jadi terima akibatnya, Kutu buku!"
Mendengar itu Fred mengucapkan berbagai sumpah serapah di hatinya, mengutuk gadis kejam yang selalu mengikuti Howard itu.
Saat itu, proses menyalin akhirnya selesai. Lisa dengan cepat mencabut flashdisk dari cpu. Seketika komputer lainnya pun dikeluarkan dari server Sink.
Fred menghela nafas lega mengetahui semua akhirnya selesai.
"Ini terlalu melelahkan ... Apa ini sudah terlambat untuk meminta Ronald membayarku?" gumam Fred pelan. Baginya ini terlalu melelahkan untuk seukuran membantu teman.
***
Di sisi lain Ronald sedang membuka buku harian adiknya di ruang tamu rumah. Buku itu memiliki ukuran yang kecil dan pas untuk digenggam tangan dewasa. Buku itu juga memiliki warna pink dengan sampul bergambarkan kartun lucu.
Ia memutuskan untuk membukanya mulai dari hari ke 14 sebelum Miura menghilang.
Hari ke 14 sebelum Miura menghilang.
'Setelah dua minggu kepergian Kaka ke tempat Papa latihan dulu, Bunda ternyata kesepian ... Mimi akan menghiburnya selagi Kakak latihan!'.
Hari ke 10 sebelum Miura menghilang.
'Rhea dengan antusias membicarakan film yang ia tonton di bioskop bersama keluarganya. Hmph! Mimi tak mendengarkannya karena Mimi memutuskan menonton film itu dengan Sherly'
Hari ke 9 sebelum Miura menghilang.
'Apa ini film yang benar? Film ini sangat aneh! Apa yang seru! Rhea bohong sama Mimi'
Ronald seketika berhenti membaca. Ia kemudian mencari di internet film yang liris dalam waktu dekat. Ia menemukan banyak film tapi ada dua film yang ternyata memiliki nama yang agak mirip.
The Breath of Heart dan The Birth of Hell.
Pandangan Ronald seketika terkunci pada film terakhir. Ia mencari sinopsis The Birth of Hell dan melihat itu ternyata film ini memiliki nama lain Cthulllu Messanger. Film ini menceritakan seorang Mistral yang diberi berkah oleh Cthulllu, Dewa Astral Jahat yang bertujuan untuk mengacaukan dunia.
"Ini ... film dewasa, banyak unsur kekerasan dan okultisme?" Ronald memperhatikan peringatan di poster film itu. Ia segera menyadari film ini dilarang untuk anak dibawah umur. Batas dewasa yang ditetapkan negara adalah 15 tahun.
"Apa Miura menonton film ini? Tapi bagaimana? Dia harusnya tidak di ijinkan menontonnya."
Ronald memutuskan meneruskan membaca buku harian Miura. Walaupun film ini terlihat berbahaya tapi itu hanya film, jadi Ronald berpikir hal itu tak memiliki banyak pengaruh pada hilangnya Miura.
Tepat ketika ia membuka halaman berikutnya. Ronald merasakan tubuhnya merinding.
"A-apa ini?"
Tak ada tulisan di halaman itu, hanya sebuah simbol besar.
Simbol Cthulllu.