Nasi sudah menjadi bubur.
Peribahasa ini memiliki makna mengenai sesuatu yang terlanjur terjadi dan tidak bisa diperbaiki. Pribahasa ini mencerminkan situasi Ronald yang menyesal menyuruh Xiao Ning'er menginvestigasi kasus hilangnya Miura yang menyebabkan Xiao Ning'er sendiri diculik oleh musuh.
Bak jatuh tertimpa tangga. Nasib buruk yang menimpa Ronald tidak berhenti sampai disana. Frans Coupola, sang guardian yang merupakan junior dari Ayah Ronald yang mengetahui aksi Ronald bersama teman-temannya segera memanggil para remaja yang beranjak dewasa itu ke kantor Guardian.
Frans menghela nafas tatkala ia melihat kumpulan remaja yang tengah menundukan kepala mereka layaknya anak SD yang ketahuan melakukan kesalahan. Frans sendiri tidak merasa heran kenapa Ronald dan teman-temannya bertindak sampai membahayakan diri mereka.
Bagaimana pun mereka adalah remaja. Setiap remaja pasti pernah membuat keputusan implusif yang bertindak sesuai nafsu dan emosi.
Namun, pemikiran itu berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Serena. Gadis berumur 25 tahunan itu memandang tajam para remaja itu dan menganggap mereka harus dimasukan ke rumah tahanan bagi remaja yang nakal.
Disitulah perbedaan pendapat antara Serena dan Frans lahir.
"Sudah kubilang kita tidak perlu mengirim mereka ke penjara. Walaupun tindakan mereka salah, mereka berhasil menangkap petunjuk yang tidak kami sadari. Itu adalah kesalahan kami, Serena," ucap Frans mencoba membujuk Serena.
"Tidak bisa. Sedikit saja mereka ceroboh mungkin mereka semua mati dibunuh musuh. Walaupun informasi yang mereka dapatkan berguna. Tetapi melanggar peraturan tetap melanggar peraturan," ucap Serena yang kokoh dengan pendapatnya.
Ronald yang mendengar perkataan Serena segera membalasnya, "Akulah yang menyuruh mereka melakukan hal berbahaya. Jadi tahan saja aku! Tapi sekali lagi tolong selamatkan Xiao Ning'er dan Miura."
"Mereka setuju untuk membantumu karena itu mereka juga salah. Namun, kau benar memang tugas kami untuk menyelamatkan kedua orang yang kau sebutkan," jawab Serena dengan nada datar.
Frans mengangkat tangannya memberi tanda agar Serena berhenti untuk berbicara, "Serena, mari kita tunda dulu soal pelanggaran mereka. Kalian semua katakan semua hal yang kalian lakukan dan petunjuk mengenai bagaimana Miura diculik, siapa penculiknya, dan semua hal yang terkait dengan investigasi kalian. Aku ingin mengetahui semua itu."
Fred yang pertama maju. Semuanya langsung mengalihkan pandangan mereka pada remaja berkacamata itu. Ia terlihat mencoba menghilangkan rasa gugupnya sebelum ia menceritakan apa saja yang ia ketahui dari akun sosial media Miura.
Singkat cerita, hari ke-10 sebelum Miura menghilang tepat pada saat itu adik Ronald, Miura mencari tiket film secara online. Ia kemudian menemukan seorang penjual tiket film. Miura memesan tiket tersebut. Setelah memesan tiket ternyata si penjual mengirim beberapa video.
Awalnya Miura mengabaikan itu, ia menganggap itu cuma iseng. Namun karena rasa penasaran, gadis cilik itu menonton videonya. Keesokan harinya Miura menghubungi lagi si penjual tiket dan mengatakan bahwa dia bermimpi beberapa hal aneh. Setelah itu si penjual tiket tidak pernah menghubungi lagi Miura.
"Aku rasa video itu mengandung unsur hipnotisme atau semacam ritual yang mampu mengidentifikasi calon dan benih-benih berbakat," ucap Fred mengakhiri penceritaan mengenai Miura.
"Apa kau mempunyai video tersebut?" tanya Frans mencoba mencari bukti mengenai ucapan Fred.
Fred menggelengkan kepalanya, "Sayangnya aku hanya mengunduh data riwayat saja."
Lisa yang berada disamping Fred langsung mengomentarinya, "Sudah kuduga kau memang tak berguna, Otaku menyedihkan."
Fred yang tak terima langsung membalas, "Apa maksudmu? Bukankah itu karena kau tidak becus dalam membantuku? Dasar wanita distrik merah."
"Diam!" bentak Serena yang langsung membuat keduanya diam.
"Selanjutnya?" tanya Frans.
"Aku dan Dust juga telah mendatangi teman Miura Sherly. Menurut kesaksiannya mereka pergi ke bioskop pada hari Miura mengalami mimpi aneh seperti yang diceritakan Fred. Ada hal ganjil mengenai si penjaga loket karena membiarkan sekumpulan anak-anak untuk menonton film dewasa. Kemudian Aku dan Dust mendatangi bioskop itu. Kami menemukan fakta bahwa si penjaga bioskop mengaku tak sadar saat Miura dan kawan-kawannya mendatanginya. Bukan hanya itu dari kamera cctv kami menemukan ada sosok pria berjaket yang selalu mengikuti mereka," jelas James panjang lebar mengatakan keseluruhan investigasinya.
Ronald kemudian mengatakan fakta mengejutkan.
"Pada hari ke delapan sebelum ia menghilang, Miura telah dipengaruhi oleh Cthullu. Dalam buku hariannya ia menjelaskan ada suara-suara aneh yang selalu bergema di kepalanya."
"Bukan hanya itu.... " tambah Yuna melanjutkan perkataan Ronald.
" ....Pada hari ketiga sebelum ia menghilang kami menemukan fakta bahwa ia pergi ke toko parfum. Ia pergi ke toko parfum dibawah pengaruh Cthullu. Pada hari itu juga ia diculik dan digantikan oleh sesuatu. Kemudian seperti yang kita tahu polisi dan para Guardian salah mengira bahwa Miura hilang di area pemakaman. Tetapi sebenarnya itu keliru. Miura menghilang 3 hari sebelumnya."
Seketika Frans maupun Serena kaget. Mereka tak menyangka sekte Cthullu menipu mereka dengan luar biasa. Mereka berdua adalah guardian yang berpengalaman! Tapi para remaja dihadapan mereka berhasil mengungkap misteri hilangnya Miura sementara mereka berdua Guardian berpengalaman malah tertipu.
Serena menundukkan kepalanya ia merasa malu karena telah tertipu oleh skema sekte Cthullu. Terlebih lagi ia kalah dari Ronald yang telah diremehkannya selama ini.
"Ini mengejutkan. Namun, Yuna apa benar Xiao Ning'er, tak berdaya saat ditangkap?"
Frans merasa sebagai seorang Mistral Amatir hanya Mistral tingkat lanjutan atau bahkan Mahir yang bisa menyergap Ning'er.
"Saat itu ada asap tebal jadi aku tak terlalu tahu. Namun saat asap hilang Xiao Ning'er sudah menghilang," kata Yuna menjelaskan kembali kejadian yang ia alami.
"Kalau begitu musuhnya seorang setingkat lanjutan sama seperti Aku dan Serena. Aku bahkan curiga ada Astral tingkat mahir yang ada disana. Kalau sampai Astral tingkat mahir muncul ... Ini akan membawa masalah ke tingkat yang lebih tinggi," gumam Frans yang khawatir dengan berbagai kemungkinan yang terjadi.
"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?" Serena juga terlihat mengerti betapa gawatnya keadaan sekarang.
"Kita akan melapor pada ketua. Ini sepertinya akan menjadi misi tingkat kota bagian. Bahkan mungkin kita butuh bantuan Akademi Mistral Vandrechia," ucap Frans dengan agak frustasi. Misi tingkat kota bagian berarti seluruh kota bagian timur ini mungkin dalam bahaya.
Sontak ucapan Frans membuat semua orang kaget. Akademi Mistral Vandrechia! Apakah artinya mereka akan melihat sosok murid dari akademi elit itu? Ronald dan teman-temannya langsung bersemangat.
Serena yang melihat para remaja itu bergairah segera memadamkan semangat mereka dengan mengatakan, "Kenapa kalian begitu bersemangat? Selain Yuna yang diperlukan dalam melacak keberadaan mereka, yang lainnya tidak diizinkan ikut dalam misi ini."
Mendengar perkataan kejam dari guardian perempuan itu seketika membuat layu Ronald dan teman-temannya. Namun, Ronald menatap Serena dengan berani dan berkata, "Tolong izinkan aku ikut! Aku tak akan menghalangi kalian! Aku hanya ingin memastikan adikku selamat."
"Tidak boleh," ucap tegas Serena.
Ronald mengalihkan pandangannya pada Frans lantas memasang wajah minta tolong.
Frans yang tak pernah tega menolak permintaan Ronald mengiyakan permintaannya, "Boleh ... tapi hanya kau. Teman-temanmu tidak boleh ikut."
Serena menatap jengkel seniornya lalu menyilangkan tangannya, "Senior kau terlalu lunak pada mereka."
Senior dari Serena itu malah terkekeh seraya menggosok kepala bagian belakangnya seperti orang bodoh.
"Mau bagaimana lagi. Setiap kakak pasti ingin melihat adiknya selamat," ucap Frans membela Ronald.
Setelah itu Frans memulangkan remaja itu ke habitatnya masing-masing. Ia berjanji pada Ronald dan Yuna bahwa dirinya akan memanggil mereka berdua segera setelah Operasi pembasmian sekte Cthullu disahkan.
Pertempuran besar antara sekte Cthullu dan para Guardian akan dimulai.