Chereads / Astral : Seed of Chaos / Chapter 21 - Kesembuhan

Chapter 21 - Kesembuhan

Misi penyelamatan Miura berakhir dengan kegagalan. Rock, Jenny, Leona, dan Tiana membawa Ronald, Yuna, dan Xiao Ning'er yang pingsan keluar dari ruang bawah tanah. Mereka menyerahkan orang-orang yang terluka pada guardian lain untuk di bawa ke rumah sakit.

Mereka juga menemukan Shou yang keluar dari ruang bawah tanah lebih lambat dari Rock dan yang lainnya. Menurut kesaksian Shou, dia dihipnotis sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi selama kejadian itu.

Monster Astral dipermukaan telah dimusnahkan oleh Frans dan Serena. Tak ada korban jiwa sipil, guardian melakukan tugasnya dengan baik. Sangat disayangkan, Robby kehilangan nyawanya. Murid Akademi Mistral Vandrechia itu menjadi satu-satunya orang yang kehilangan nyawa pada insiden ini.

Mio Kazawa, ibu dari Ronald dan Miura pingsan setelah mendapat kabar bahwa misi penyelamatan Miura gagal ditambah dengan kabar Ronald yang terluka sangat membebaninya.

Seminggu setelah kejadian itu, semua orang telah sembuh kecuali Ronald yang masih koma.

Pada pagi hari yang cerah, sinar matahari menembus jendela menerangi wajah pemuda berusia sekitar 16 tahun. Ronald Dreviosch.

Setelah sekian lama menutup mata, akhirnya Ronald membuka matanya. Ia melihat ruangan serba putih yang langsung mengingatkannya pada rumah sakit.

"Berapa lama aku tak sadarkan diri, Zio?"

Ronald telah mengetahui bahwa Zio akan tetap sadar dan mampu mengetahui keadaan sekitar bahkan jika Ronald pingsan. Jadi ia menggunakan Zio untuk memberitahunya jika sesuatu terjadi saat ia tak sadarkan diri.

[Seminggu. Kau tidur cukup nyenyak manyusia –Nyaw.]

Seminggu, itu waktu yang cukup lama.

Ronald kembali mengingat perkataan terakhir Millu, sosok Miura yang telah dikendalikan Cthullu. Dia berkata bahwa Miura masih hidup dalam dirinya.

'Apa itu benar?' tanya Ronald dalam hati.

[Ada kemungkinan itu benar. Tetapi kau tak mengetahui apapun tentang jiwa, jadi itu percuma jika kau tak memiliki cara untuk mengembalikan Millu pada keadaan nyormalnya, yaitu Miura. Bahkan jika kau mengetahuinya, aku ragu kau memiliki cukup kekuatan untuk membuat dia kembali seperti sedia kala –Nyaw.]

Saat Ronald tengah merenungkan Miura. Perawat yang hendak mengecek keadaan Ronald datang. Ia melihat Ronald telah sadar. Segera ia berbalik untuk menghubungi dokter dan keluarga Ronald.

Sekitar lima menit kemudian seorang dokter memasuki ruangan tempat Ronald beristirahat.

"Ronald Dreviosch?" tanya Dokter itu, ia mencoba memastikan Ronald sudah benar-benar sadar.

"Iya, ada apa Dok?" tanya Ronald balik.

"Apa ada sesuatu yang secara fisik membuatmu tidak nyaman?"

"Tidak ada. Aku merasa sehat." Ronald tidak merasakan sakit sedikit pun.

"Sudah kuduga. Ini cocok dengan laporan fisikmu beberapa hari lalu. Benar-benar sehat tanpa masalah. Namun, kau sepertinya mengalami trauma yang membuatmu koma satu minggu. Aku harap kau tidak terlalu memikirkan hal-hal yang membebani pikiranmu," Dokter itu menjelaskan keadaan Ronald.

Ronald mendengarkan perkataan Sang Dokter dengan cermat.

"Baiklah itu saja dari saya. Beristirahatlah dengan baik, kamu akan pulang dalam waktu dekat," ucap Dokter dengan senyum. Ia kemudian meninggalkan ruangan.

Tak lama kemudian, beberapa orang masuk ke ruangan. Mereka adalah Ibu Ronald, teman-teman Ronald, serta Rock, Jenny, Leona, Tiana, dan Shou.

Bukan Ibunya, Mio yang mendekatinya pertama kali, melainkan Rock de Jong, Ketua Guardian Vandrechia. Ia memakai seragam lengkap dengan ekspresi ramah, Rock mendekati Ronald.

"Sepertinya kau sudah sehat," ujarnya memulai percakapan.

"Aku tak merasakan sakit sedikit pun. Aku benar-benar sembuh," jawab Ronald.

Rock agak membungkukkan badannya, ia mendekatkan wajahnya pada Ronald.

"Apa yang kau lakukan pada insiden itu sangatlah bagus. Kau akan diberi medali penghargaan oleh Guardian Vandrechia. Mengenai sekte Cthullu, serahkan saja pada kami. Bila ada berita mengenai mereka aku akan memberi tahumu. Kudengar kau akan mengikuti Ujian Masuk Akademi Mistral Vandrechia, jadi bersemangatlah," ucap Rock diakhiri dengan menepuk punggung Ronald pelan.

Selanjutnya Jenny dan Shou yang mendekat.

"Oi, bocah senang melihatmu sadar kembali," ujar Jenny seraya mengacak-acak rambut Ronald.

Ronald menyingkirkan tangan Jenny dari kepalanya.

"Jangan berbicara seolah kau akrab denganku," kata Ronald jengkel. Ia dan Jennifer hanya bertemu saat misi penyelamatan Miura saja.

"Apa maksudmu? Kau telah menyelamatkanku. Tentu, aku akan menghormatimu." Jennifer terlihat tak keberatan dengan sikap tak sopan Ronald.

Ronald menghela nafas, "Bukankah kau sudah bersedia membantuku saat itu? Kau tak perlu merasa berhutang lagi. Kami impas sekarang."

"Walaupun begitu tetap saja tak bisa dipungkiri bahwa kau telah menyelamatkanku. Aku, Jennifer Hawlink mungkin orang yang kasar tapi aku bukan orang yang tak tahu terima kasih," ujar Jennifer tetap teguh dengan pendiriannya.

Melihat Jennifer begitu teguh, Ronald hanya menghela nafas menyerah.

"Ngomong-ngomong, aku punya hadiah untukmu," Jennifer mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya lalu menyerahkannya pada Ronald.

"Apa ini?" tanya Ronald sembari mengamati kartu itu.

"Itu kartu masuk ke upacara kelulusanku di Akademi Mistral Vandrechia. Kartu itu bisa dipakai untuk dua orang. Bawalah temanmu datang."

Ronald terkejut mendengarnya. Kartu ini sangat berharga. Hanya elit dari kota Vandrechia saja yang biasa hadir pada acara seperti itu.

"Terima kasih," ucap Ronald tulus.

Shou juga memberi Ronald hadiah tanpa banyak kata. Hadiah dari Shou masih dibungkus kotak jadi Ronald tak mengetahui apa isinya.

Kemudian Leona dan Tiana juga datang seraya mengucapkan terima kasih. Mereka bilang Ronald akan disambut jika suatu saat datang ke Federasi Lechia.

Teman-teman Ronald, seperti Fred, James, dan tentu termasuk orang-orang seperti Howard dan gangnya.

Fred, James, tak mengucap banyak kata mereka hanya memberi Ronald kata-kata penyemangat sebelum memberinya hadiah. Sementara itu Howard sedikit memprovokasinya sebelum memberinya hadiah juga.

Tibalah saat Yuna berhadapan dengan Ronald.

"Apa kau akan kembali ke Avania?" tanya Ronald dengan tenang.

"Seperti itulah."

Yuna menganggukan kepalanya. Segala sesuatu telah usai disini jadi ia harus segera kembali ke ibu kota Grenomia.

"Kalau begitu hati-hatilah."

Ronald tak mengucapkan kata-kata dramatis seperti dalam film romansa. Ia hanya mengucapkan kata pendek tanpa banyak basa-basi.

Yuna berbalik berjalan ke arah pintu. Sesaat sebelum ia keluar, gadis itu menoleh ke belakang.

"Apa tak ada sesuatu lagi yang ingin kau sampaikan padaku?" perkataannya sama persis seperti saat Yuna hari dimana Yuna mengatakan ia akan pergi ke Akademi Mistral Avania.

"Aku pasti akan menepati janjiku," ucap Ronald seraya tersenyum.

"Baguslah," kata Yuna membalas senyum Ronald.

Selanjutnya adalah Xiao Ning'er. Ia mendekati Ronald dengan wajah bersalah.

"Maaf. Jika saja aku tak tertangkap, mungkin Yuna tak akan kehabisan mana saat itu, dan mungkin Miura akan—"

"Sudahlah, kau tak perlu membahasnya. Itu semua bukan salahmu," ucap Ronald memotong perkataan Ning'er.

"Terima kasih. Aku akan pergi ke desa duluan. Jika kau ingin melanjutkan latihanmu, pergilah ke desa lagi," ucap Xiao Ning'er yang sepertinya siap kembali ke desa lebih awal.

Ronald mengangguk, ia melihat Xiao Ning'er sudah mengunci keputusannya.

Yang terakhir yang Ronald hadapi asalah Ibunya. Ronald merasa berbagai emosi menumpuk pada ibunya tersebut. Mio memeluk Ronald tanpa basa-basi. Ia memeluk erat seolah tak ingin kehilangan anaknya itu.

"Bunda, aku—"

"Tak apa nak. Bunda tak apa-apa. Bunda hanya ingin kau selamat. Tak perlu merasa terbebani."

Ronald dapat merasakan Ibunya telah menyerah soal Miura. Ronald ingin sekali berbicara mengenai kemungkinan Miura masih selamat. Namun, ia berhenti ketika memikirkan Ibunya yang mungkin mengkhawatirkan Ronald jika mengetahui Ronald ingin berurusan dengan sekte Cthullu lagi.

Ronald kemudian membalas pelukan ibunya. Ia perlahan melingkarkan tangannya pada tubuh Sang Bunda.

Ronald kehilangan sosok Ayah, namun ia memiliki Ibunya.

Kali ini Ronald kehilangan sosok adik, namun Ibunya kembali hadir seolah ingin mengobati rasa kehilangan yang ada pada diri Ronald. Padahal Ronald sendiri tahu, Ibunya juga merasakan kehilangan karena suami dan anaknya.

Mio Kazawa menyembuhkan luka pada hati Ronald meski luka pada hatinya sendiri pun masih berbekas.

Dia adalah seorang ibu yang baik.