Dengan berlinang air mata, Santoso mengelus batu nisan sahabatnya dengan penuh kerinduan dan kesedihan yang teramat dalam.
"Hei sobat, sudah lama sekali aku tidak mengunjungimu. Aku sudah hampir menepati janjimu lho. Kamu pasti senang melihat anak kita berdua akrab. Pasti kamu disana tidak merasa sakit lagi kan, berbahagialah kamu disana. Aku belum tahu kapan akan menyusulmu kesana, intinya aku akan menyusulmu, kan aku akan bercerita banyak hal ke kamu. Tunggu aku ya."
Santoso menaburkan bunga mawar diatas makan sahabat dekatnya itu. Alasan ia datang ke kuburan hanya ingin menghabiskan waktu saja, pekerjaannya sudah saya lakukan. Dan bingung harus melakukan apa, saat menutup laptop kerjanya. Ia melihat bingkai foto di atas mejanya itu, dan teringatlah kepada sahabatnya.