Nikolai yang menikah lagi dengan Helina dan diberikan Anak bernama Astriead yang dinyatakan meninggal saat terjadinya kecelakaan pesawat yang menggugurkan 35orang gugur.
Astriead yang sampai saat ini tidak diketahi keberadaannya dan dinyatakan meninggal ditempar kejadian dan, tidak ditemukan mayat tubuhnya diperairan laut.
Evgenia yang dulunya mempunyai penyakit Kanker dan mengalami Kritis saat beberapa tahun terakhir dan membuat Nikolai merasa bosan dan menikah lagi dengan Helina.
Evgenia yang mempunyai perusahaan yang dulunya perusahaan milik ayahnya dan diwariskan kepadanya saat meninggal. Dan membuat Evgenia tidak bergantung lagi dengan Nikolai.
Ducsha yang mengetahui Fakta menyakitkan bahwa ayahnya kembali menikah lagi dan tidak mau berjuang menemani Ibunya yang sedang berjuang menghadapi kematian. Ducsha yang dulu masih kecil dipenuhi api dendam dan bertekat untuk membuat sang ayah menderita.
Duscha mendirikan perusahaan dengan cara diam-diam tanpa sepengatahuan ayahnya. Saat Ibunya sadar ia mengatakan akan menggabungkan perusahaan Joincopy dengan perusahaannya.
Tidak beransur lama saat Ducsha berhasil menaikan harga saham dan perusahan gabungannya mendapatkan kesuksesan sangat cepat akibat Ducsha yang berhasil memberikan strategi marketing yang bagus.
Saat mereka sukses dan mendapatkan masa kejayaannya ia mendapatkan kabar ibunya telah meninggal dengan cara dibunuh di rumah sakit.
Ia terus menelusuri siapa pria yang membunuh ibunya saat terbaring lemah tidak berdaya diranjang rumah sakit.
"Dasar pria brengsek!!". Teriak Ducsha. Yang ternyata yang membunuh Ibunya adalah ayahnya sendiri. Suami ibunya sendiri!.
"Aku akan membalaskan dendam atas kematian ibu! Dan pengkhianatan yang dialaminya! Aku bersumpah!". Gumam Duscha sambil memegang tangan ibunya yang sudah tidak bernyawa.
Air mata terus membanjiri pipinya saat pemakaman Ibunya. "Kenapa ibu meninggalkan kita ka ? Hiks". Tangis Alena dipelukan Dushca.
Tidak ada jawaban darinya . Ia bahkan menahan tangisannya agar tidak terlihat lemah untuk Alena.
Skip
Alena sudah tertidur dengan mata sembab akibat menangis seharian. Sedangkan Duscha berdiri di jendela dengan tatapan sendu dicampur amarah." Aku sudah memikirkan cara. Perlahan namun pasti". Gumam Duscha lalu menatap adiknya yang tertidur.
"Kakak akan membalas kematian ibu. Aku berjanji". Batin Ducha.
"Aku akan mencari tau siapa wanita itu": Gumam Duscha.
Selama beberapa bulan ia mencari tau siapa wanita yang menjadi isteri dari sang ayah. Dan berhasil menemukannya. "Ternyata dia mempunyai anak". Gumam Duscha lalu tersenyum smrik.
"Hallo Om. Bisa kita bertemu? Ada yang ingin kusampaikan". Ucap Duscha melalui telpon.
"Tentu. Kita akan bertemu dimana?".
"Aku akan mengirim alamatnya. Tapi pastikan tidak ada yang mengikuti Om". Jawab Duscha.
"Tentu".
Duscha mematikan telponnya dan mengukir senyum disidut bibirnya. "Lihat saja. Kau akan kehilangan isterimu dan anakmu itu ayah ku sayang". Ucap Duscha lalu tertawa.
Mereka sudah berada disebuah Villa disekitar perbukitan dan tidak ada orang selain mereka berdua kecuali para sopir dan pembantu divilla tersebut.
"Apa yang membuatmu menggubungiku? Apa kau butuh sesuatu?". Tanya Seseorang pria yang memiliki usia sekitar 30 tahun tapi masih terlihat awet muda.
Duscha lalu mengangkat kedua kakinya dan menyilangkannya ." Ada yang ingin saya katakan mengenai kematian Isterimu Tuan Cristian".
Ya. Pria paruh baya itu adalah Crestian." Apa maksutmu?". Tanya masih tidak percaya.
"Maksut saya adalah. Nikolai menghabisi Isterimu". Jawabnya santai.
Brakk
Cristian lalu bangkit dan memukul meja dihadapannya dengan penuh amarah ." Kau tidak berbohongkan ?!". Tanya Cristian mencoba memastikan yang baru saja ia dengar adalah salah.
"Buat apa saya berbohong? Itu tidak ada gunanya". Ucapnya lalu memandangi Cristian yang terlihat memancarkan api kemarahan.
"Keluarkan saja Om. Kau harus membalaskan dendam atas kematian isterimu".
Cristian lalu menatap penuh amarah keDucsha ia lalu menarik kerah baju Duscha ."kenapa!?! Kenapa kau mengatakan ini kepadaku?! Kenapa?!! Dia adalah ayahmu dan kau!, memberitahu hal ini. Apa kau berniat membunuhku?!". Teriak Cristian diwajah Ducsha.
Duscha lalu mencoba melepaskan tangan pria yang lebih tua darinya dari kerah bajunya. "Aku hanya memberitahu kebenaran yang baru saja aku dapat. Aku tidak peduli jika kau ingin membunuh pria yang sudah menghabisi isterinya yang sedang terbaring lemah di rumah sakit!!". Ucap Ducha. Matanya memerah akibat menahan amarahnya.
"Jika kau ingin mengabisinyan. Lakukanlah!". Teriaknya dengan penuh amarah.
"Apa kau pikir aku tidak tau?!! Kau mengetahui semuanya!! Kau mengetahui bahwa ayah saya sendiri yang menghabisi ibuku!! Dan kau pikir aku tidak mengetahuinya?". Teriak Duscha.
Sedangkan Cristian lali terdiam. Sebenarnya ia tidak mengetahui bahwa Evgenia meninggal.
"Apa ? Hah. Pantas saja Om tidak ada dipemakaman ibuku". Jawab Cristian.
"Aku tidak akan membiarkan dia hidup seperti ini!! Aku akan membalasnya!!". Gumam Cristian lalu ingin meninggalakn Ducsha.
"Tidak bagus jika kau langsung menghabisinya tanpa ada penderitaan. Buatlah hatinya hancur!".
"Habisi keluarganya!! Isteri barunya dan anaknya!!". Ucap Duscha sambil menghilangkan air matanya.
"Apa ?!".
"Hah. Om tidak tau ternyata". Gumam Duscha lalu meletakan tangannya dipundak Cristian.
"Ayahku menikah lagi dan mempunyai anak perempuan. Ayahku menikah karena merasa bosan dengan ibuku yang sering sakit-sakitan. Aku ingin kita bekerja sama. Buatlah dia merasakan kehilangan sosok yang ia cintai. Lakukanlah dengan perlahan-lahan".
Cristian yang mendengar itu dari mulut Ducha dibuat prihatin akibat Ulah ayahnya sendiri. Ia tidak habis fikir bagaimana bisa ia membunuh isterinya sendiri untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia bersama isteri barunya itu.
Sebanarnya ia juga marah dengan apa yang dilakukannya terhadap Istrinya dan dirinya.
"Apa yang harus kita lakukan untuk membalaskan dendam atas kematian keluarga kita?". Ucap Cristian.
"Mudah saja. Bunuh putrinya dan habisi wanita itu".
Mereka berdua sedang mendiskusikan bagaiamana mereka bisa bertemu dengan Helina dan putrinya.
Mereka berdua hanya mengetahui nama dan tidak mengetahui dimana mereka tinggal.
Cristian lalu mengambil leptopnya dan mencari tau keberadaan Helina dan putrinya. "Ketemu!".
"Ada jadwal penerbangan besok. Ada beberapa foto yang ciri-cirinya yang kau katakan sedang berada dibendara beberapa hari yang lalu. Lihatlah". Ucap Cristian lalu memperlihatkan foto seorang wanita sedang membeli tiket untuk satu orang.
"Dan aku mendapatkan data-datanya. Ada seseorang wanita yang memesan tiket atas nama Helina dengan nama putrinya Astriead".
"Oke. Sudah didapatkan. Malam ini aku akan bertindak. Kau bisa menangani Perempuan itu". Ucap Cristian lalu menutup leptopnya.
"Tidak salah ayahku memiliki sahabat sepertimu".
"Perlu diketahui. Aku ini Hacker. Dan masalah jaringan seperti ini cukup mudah bagiku". Ucap Cristian bangga.
Sedangkan Ducsha ia memasang wajah tersenyum." Bersiaplah untuk kehilangan mereka Tuan Nikolai". Ucapnya sambil tersenyim Smrik.
"Bersiaplah. Aku akan membuat kau menderita. Dan tentu saja nyawa harus dibayar dengan nyawa". Gumam Cristian mengangkat satu sudut bibirnya.
Hallo:)
Ada beberapa chapter yang akan diubah karena ga sesuai alur.