Chereads / Queen mafia / Chapter 50 - Bab 50

Chapter 50 - Bab 50

Kini mereka sudah sampai stadiun kereta untuk kembali kekota. Ivana meminta anggota DOM untuk berjaga saat mereka sudah sampai. Karena situasi saat ini sungguh rumit dan berbahaya.

Kini mereka sudah mengetahui jika file dan dokumen-dokumen itu berada di tangan Ivana. Dan sudah dipastikan Mereka mengetahui status Ivana yang sebagai Leader Mafia itu.

"Cepat masuk!! Berbahaya jika mereka mengikuti kita saat berada di kereta!". Kata Ivana.

"Kita harus meminta anggota kita untuk berjaga di stadiun! Dan menyiapkan beberapa senjata". Usul Marvel.

"Aku sudah memberitahu yang mereka untuk berjaga di daerah sana dalam keadaan menyamar. Tidak bagus jika mereka secara terang-terangan menunggu kita disana. Dan, mereka sekarang sudah tau bahwa kau, yang menyimpan Dokume-dokumen itu". Kata Clarissa khawatir.

Ivana lalu menghubungi Ghani dan memintanya untuk ikut bersama yang lain. Tidak lupa juga Ia menghubungi sang adik. Alvian, untuk memperketat penjagaan untuk keluarga-Nya.

"Aghh! Rasanyaa, kepalaku ingin meledak sekarang juga!". Teriak Ivana frustasi.

"Dimana yang lainnya ? Kenapa belum sampai juga!".

"Aku akan menghubungi Clara". Kata Clarissa.

Tidak lama. Clara dan yang lainnya sampai. Terlihat sekali kondisi mereka berantakan. Nafas yang naik turun dan keringat membasahi mereka.

"Kenapaa? Apa ada yang mengejar kalian?!". Tanya Marvel.

"Ya. A-ada b-berapa orang yang mengejar kami. Tapi, mereka s-udah kami habisi". Jawab zaen terengah-engah.

"Masuklah.. tidak baik untuk kita. Jika masih berlama-lama disini. Mereka akan mengirim anak buahnya lagi untuk mengejar kita". Kata Ivana lalu masuk kedalam kereta.

"Jaga dia! Tanyai saja apa yang kalian ingin katakan! Jangan buat dia mati!". Ucap Ivana.

Ivana lalu merebahkan dirinya di lantai. Jujur saja sekarang ini cukup menguras tenaganya. Ia tidak memperdulikan dimana sekarang ia merebahkan diri. Yang terpenting adalah tubuhnya sekarang harus beristirahat.

Jika ia duduk dikursi. Itu akan membuatnya tambah sakit. Tidak tau apa alasannya.

Mereka sudah mengambil waktu perjalanan 5jam. Mereka bisa berbuat sesuka apapun. Hanya ada mereka di dalam kereta karna. Clara sudah menyewa untuk perjalanan menuju kepusat kota.

"Jadi? Bagaimana sekarang? Mereka sudah mengetahui bahwa, Ivana mempunyai bukti itu". Ucap Arkan.

"Hmm. Seperti inilah keadaannya. Sekarang kita harus ekstra dalam melakukan misi ini". Jawab Lorenzo.

"Tapi, bagaimana bisa mereka mengetahui masalah ini ?". Tanya Mark.

"Jackson di sekap sama mereka. Ia pasti di ancam jika. Ia tidak mengatakannya. Pasti mereka akan menyelakai keluarganya". Gumam Ivana lalu menyandarkan kepalanya.

Marvel lalu memegang tangan Ivana ."kau sudah sering mengalami hal seperti ini bukan? Jadi, kau harus menyelesaikan ini untuk membuat hari-harimu menjadi normal kembali. Hmm".

Ivana menatap dalam ke mata Marvel. "Aku tauu. Hanya saja aku lelah sekarang. Entah kenapa. Seluruh badanku menjadi lemah".

"Istirahatlah dulu. Hmm".

Ivana lalu memejamkan matanya. Sedangkan Marvel ia mengambil ponselnya dan menekan satu nomer. "Bawa beberapa Anggota di dekat kereta bawah tanah. Lakukan penyamaran. Kami akan segera sampai dalam waktu 30menit lagi". Ucap Marvel lalu mematikan telponnya secara sepihak.

"Huhh. Aku sungguh ingin membunuh para bajingan gila itu sekarang juga. Sudah lama aku menahan diri". Keluh Marvel.

Skip

_

_

_

_

_

Mereka telah sampai distasiun. Ivana menangkap beberapa orang yang ia kenali adalah anggota-Nya. Sedangkan Marvel juga mengenali beberapa anggota-Nya untuk berjaga.

"Kau juga mengirim beberapa anggota mu ?". Tanya Ivana.

"Ya. Dalam situasi seperti ini. Kita, harus melawan mereka bersama-sama".

Ghani lalu menghampiri mereka ditemani 2orang pria yang akan membantu membawa Daniel dan salah satu pria yang Ivana tangkap.

"Bawa pria itu!".

Sedangkan saat mereka membawa-Nya. Para penumpang memperhatikannya. "Dia penjahat. Kami akan membawa-Nya ke kantor polisi". Ucap Ivana karena beberapa orang memandanginya aneh.

"Banyak sekali orang disini. Terlalu sulit jika ada orang yang mencurigakan". Gumam Gibrella sambil memperhatikan sekitarnya.

"Cukup mudah. Perhatikan saja gerak-gerik orang yang terlihat mencurigakan itu". Kata Ivana.

"Tetapi. Menurutku mereka semua terlihat mencurigakan". Ucap Tasya lagi.

"Ya. Kita harus berhati-hati. Beberapa orang disini pasti ada yang mengincar kita". Kata Mark.

"Di situasi seperti ini mereka akan mudah menusukan pisau mereka". Kata Ivana lagi.

"Kau benar. Rasanya aku ingin menembaki mereka semua". Jawab Clarissa.

Dan benar saja Marvel melihat pria mencurigakan yang sedari tadi memperhatikan Mereka. Ivana memperhatikan pria itu dan memberi kode ke anggota-Nya untuk menahannya.

Telah terjadi kekecawan saat Pria itu berhasil ditangkap. Semua orang terkejut atas tindakan pria asing itu. Ia membawa pisau ditangan-Nya.

"Apa yang terjadi ?".

"Sepertinya pencuri?".

"Tetap disini. Aku akan melihat-Nya ?". Ucap Ivana lalu berniat untuk menghampiri mereka.

Marvel menahan tangan Ivana untuk tidak kesana ."jangan. Ada beberapa pria mencurigakan disana. Menurutmu itu bukan jebakan ?". Ucap Marvel menangkap beberapa pria berpakaian tertutup.

"Kau benar. Bagaimana aku tidak menyadarinya?!".

Marvel memberi kode ke anggota-Nya untuk membawa pria itu kesuatu tempat. Marvel berfikit jika mereka adalah suruhan seseorang untuk menghentikan mereka.

Dalam kondisi seperti ini. Mereka harus ekstra berhati-hati.

Tidak beransur Lama. Ghani datang menghampiri mereka dan membawa mereka. "Lama sekali kau! Darimana saja?!".

"Ah. Maafkan aku. Tadi, ada sedikit kendala dalam perjalan menuju kemari". Jawab Ghani.

_

_

_

_

Diperjalanan mereka diikuti beberapa mobil. Ivana berserta Marvel sebagai pemimpin sekarang akan bertindak. Ivana menyuruh Ghani untuk menghentikan mobil-Nya di pinggir jalan.

Jalanan sekarang cukup sepi. Mereka mengambil jalan yang tidak ada pengendara lain yang melewati jalur ini yang terkenal dengan banyaknya aksi kejahatan.

Ivana berserta Marvel turun menghadang Mereka. "Lihatlah. Ada yang menantang kita". Ucap Salah satu pria yang turun dari mobil itu.

"Siapa yang mengirim kalian ?!!". Teriak Ivana lalu memandangi mereka satu persatu.

Ada 7orang pria yang sedang mereka hadapi. "Tuan kalian sangat bodoh! Hanya dengan mengirim kalian kemari. Tidak akan membuat kita menyerahkan apapun!". Kata Marvel sambil bersmrik.

"Marvel Alexsander.. kau pikir kami tidak mengetahuimu ?". Ucap salah satu pria itu sambil mendengus lalu tertawa.

Marvel sontak saja terkejut. Jika mereka mengetahui nama aslinya. Sudah dipastikan mereka juga mengetahui pekerjaannya.

"Kenapa ? Kau terkejut ? Sudah lama sekali kami mencari informasi dan keberadaanmu. Kau kakak dari Michaila Alexsander bukan?".

"Tidak ku sangka. Kau adalah leader mafia. Dan kau Ivana leonard adalah Directur perusahaan Vancompy bukan?".

Ivana pun terkejut. Dan ia juga tersenyum smrik jika pria yang dihadapannya ini tidak mengetahui bahwa ia adalah Sosok Queen. Leader DOM.

Tapi tentu saja perusahaannya akan dalam bahasa sekarang setelah mereka mengetahuinya.

"Sayang sekali. Orang orang kami akan mendatangi Masion keluarga Leonard sekarang". Ucap nya.

Ivana sontak melayangkan peluru ke atas untuk memberi peringatan. "Jangan kau berani menyenuh keluargaku brengsekk!! Akan kuhabisi kau sekarang!!". Teriak Ivana mengamuk.