Chereads / Queen mafia / Chapter 31 - Bab 31

Chapter 31 - Bab 31

Ivana dan Marvel sejak kemarin malam sudah semakin dekat. Mereka berdua masih dalam keadaan bermimpi, sinar matahari memasuki kamar Ivana dan menggangu tidur mereka.

Ivana yang merasa terganggu lalu membuka matanya. Ia melihat Marvel yang masih terlelap dengan kaadaan berantakan.

Kaki Marvel yang berada di atas ranjang dan kepala yang miring. Sehingga jika bergetak sedikit saja ia akan terjatuh dan menimpa lantai.

"Dasar! Wajahnya saja yang tampan. Tapi tidur saja seperti itu". Gumam Ivana lalu meranjak dari tempat tidur dan meninggalkan Marvel.

Ivana memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Saat ia sudah menyelesaikan ritual mandinya sudah menggunakan baju. Takut kejadian kemarin terulang kembali. Dan apalagi Pria itu sedang berada dikamarnya semalaman.

Ivana sudah memakai pakaian casual. Ia menggunakan kaos lengan pendek dan memakai celana Jeans berwarna Biru malam.

Ia lalu duduk dimeja riasnya dan melihat lehernya dipenuhi dengan bekas merah. "Ah pria itu! Berapa banyak yang ia buat!". Gumam Ivana terlihat menutupi bekas kissmark yang dibuatnya.

"Bagaimana jika ada yang melihat ini?! Aku harus memakai sweeter!". Ucap Ivana lalu mengambil sweeter dan beranjak kekamar mandi untuk mengganti pakaian.

Ia sudah kembali mengganti pakaiannya dengan menggunakan Sweeter untuk menutupi bekas kissmarknya.

Ivana menoleh kearah tempat tidurnya dan benar saja pria itu masih terlelap. "Aku harus membangunkannya. Bagaimana jika ada yang melihatnya yang tertidur dikamarku. Bisa menjadi bencana jika mereka melihatnya". Gumam Ivana lalu membangunkan Marvel.

Ivana menggoyang-goyangkan badan Marvel untuk membangunkannya. "Ya!! Bangun! Kau ini manusia apa Kebo?!". Teriak Ivana membangunkan Marvel.

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Apa dia mati?". Gumam Ivana.

Tiba-tiba Ivana mendapatkan sebuah Ide dikepalanya. Ia lalu pergi kekamar mandi dan membawa sedikit air ditangannya.

Ivana mencipratkan air itu melalui tangannya kewajah Marvel. Pria itu bahkan tidak bergerak sama sekali. "Ya!! Bangun!!". Teriak Ivana tepat ditelinga Marvel.

Marvel sontak bangun dalam keadaan tidak sadar dan masih mengumpulkan nyawanya. Ia lalu memegangi telinganya yang mendenyut akibat Ivana.

"Agh!! Telingaku!!". Ucap Marvel memegangi telinganya.

Ivana tentu saja khawatir dengan keadaan Marvel ia terlihat gelisah sekarang. "Kenapa telingamu. Apa akan copot?". Tanya Ivana sembarangan.

"Tidak ada candaan disini". Jawab Marvel.

"Maafkan aku. Apa sakit ? Apa kau mendengarku? Apa jangan-jangan kau tuli ? Apa kau tidak membersihkan telingamu?". Tanya Ivana tidak merasa bersalah karena sudah membuat telinga Marvel sakit.

Marvel memasang muka datar dan ditambah bangun tidur menambah kesan dingin terhadap dirinya. "Aku hampir tuli karena teriakanmu". Jawab Marvel sambil memegangi kepalanya.

Ivana memutar bola matanya malas ." Pergilah ke kamarmu sendiri! Jika ada yang melihat kau disini bisa gawat". Usir Ivana lalu menarik Marvel untuk keluar dari Kamarnya.

Marvel yang masih lemah dan kekurangan tenaga ia hanya menuruti perkataan Ivana dan keluar dari kamarnya. "Pergilah! Jangan sampai ketahuan. Mereka masih belum bangun!". Bisik Ivana lalu menutup pintunya dihadapan Marvel.

"Dasar. Lagipula mereka akan mengetahuinya besok. Agh! Telingaku". Gumam Marvel yang masih merasakan sakit ditelinganya.

Ia lalu beranjak meninggalkan Kamar Ivana. Tiba-tiba Mark melihatnya didepan kamar Ivana dan menghampirinya ." Apa yang kau lakukan dikamar Ivana ?". Tanya Mark sambil menunggu jawabannya.

Marvel terkejut tapi tidak menampilkan ekpresi terkejutnya. Ia berusaha tenang sekarang ." Tidak ada. Matamu salah lihat". Jawab Marvel lalu pergi meninggalkan Mark yang terheran-heran.

"Apa dia tidur dikamarnya semalam ? Terlihat sekali wajahnya baru bangun". Gumam Mark.

"Aaa. Aku rasa ia hanya lewat saja". Ucapnya lagi yang dari tadi ingin pergi kedapur dan memgambil segelas air.

Skip

Mereka semua sudah bangun dan berkumpul di ruang tamu. "Kalian boleh pergi kemanapun. Aku harus mengurus beberapa urusan". Ucap Ivana ingin beranjak pergi.

"Ada urusan apa ?". Tanya Clarissa.

"Kita disini untuk berlibur. Dan kau masih bekerja?". Ucap Tasya lagi.

"Kerja?". Tanya Zaen.

"Iya. Aku mendengarnya pagi tadi. Dia harus mengurus masalah perusahaannya". Jawab Tasya.

"Apa yang terjadi ?". Tanya Marvel tiba-tiba mendekati mereka sambil membawa Minuman kopi ditangannya.

"Ini. Ivana harus pergi untuk mengurus beberapa masalah dalam perusahaannya. Padahal kita kesini untuk berlibur dan melupakan masalah pekerjaan. Tetapi dia..". Ucap Gibrella menghela nafas.

"Aku akan ada kerja sama dengan beberapa orang, tidak ada kata libur untukku". Jawab Marvel.

"Kerja sama dengan siapa ?". Tanya Lorenzo.

"Perusahannku akan melincurkan beberapa produk kecantikan dan Fasion. Dan, kami sedang mencari model sekarang. Dan Akan ada pertemuan antara kami hari ini".

"Siapa model itu?". Tanya Ivana penasaran.

"Alena". Jawab Marvel santai.

"Mwoh. Alena model seksi itu ? Aku akan menemanimu. Kau pasti membutuhkan asisten benar bukan". Ucap Arkan terlihat antusias.

Plak

"Bilang saja kau ingin menemuinya. Dasar mata Buaya". Ucap Zaen terlihat tertekan. Jujur saja Zaen san Arkan cukup menyukai Alena. Tetapi Zaen tidak bisa menunjukan ekspresi bahagianya sebab ada singa disampingnya yang mengawasinya.

"Kau sudah memiliki kekasih. Jadi biarkan aku memiliki Alena". Ucap Arkan sudah mengkhayal bisa berpacaran dengannya.

"Owh. Jadi ini maksut kemarin malam tiba-tiba menceritakan tentang Alena. Bisa-bisanya pria ini menjadikannya Model untuk produknya yaitu anak dari musuhku. Agh. Musuh kakek ku". Batin Ivana menatap sinis ke arah Marvel.

Marvel yang menyadari Ivana memandanginya intens lalu tersenyum Smrik." Kenapa? Apa kau cemburu?". Tanya Marvel.

Yang lainnya terkejut saat Marvel tiba-tiba mengatakan hal seperti itu. "Apa yang terjadi? Apa kalian menjadi sepasang kekasih?". Tanya Stella terlihat terkejut.

"Akan". Jawab Singkat Marvel membuat yang lainnya terkejut.

Mereka semua menutup mulutnya dengan tangan karna tidak mempercayai hal yang dikatakan Marvel." Jadi wanita yang kemarin adalah Ivana!?". Ucap Zaen antusias.

"Woah. Hebat". Ucapnya dengan mulutnya yang masih terbuka lebar.

Sedangkan Ivana. Ia terlihat kurang senang. Ia memutar bola matanya malas dengan melihat hebohnya mereka saat mengetahui Alena menjadi modelnya.

"Kau akan menemui siapa Van?". Tanya Clarissa.

"Aku akan menemui Ducsha". Jawab Ivana.

"Siapa Duscha ?".

"Pemilik perusahaan CompyViniea". Ucap Ivana terlihat tidak semangat.

Perli diketahui. Ivana tidak mengetahui jika Duscha adalah putra dari Nikolai. Duchsa juga mempunyai perusahaannya sendiri dengan mendirikan CompyViniea. Perusahaan saham gabungan (JoinCopy). Perusahan itu juga dimiliki oleh Ibunya sendiri JoinCopy.

Ada masa kelam yang disembunyikannya. kekayaan yang mereka miliki dari ayahnya sendiri. Duscha yang sebenarnya mengetahui ayahnya menikahi perempuan lain saat ibunya masih dalam keadaan kritis di rumah sakit.

Ia bertekat untuk membuat perusahaan Ayahnya hancur dan membalaskan dendamnya atas pengkhianatan Ayahnya ke ibunya dengan cara perlahan namun pasti.

sang adik Alena yang tidak mengetahui Ayahnya mempunyai isteri lain selain ibunya dan kabarnya memiliki anak selain dirinya dan Kakaknya.