Mereka semua terkejut dengan apa yang dikatakan Marvel. Ada beberapa peraturan yang dibuat oleh Marvel didunia mafianya yaitu tidak boleh berpacaran dengan perempuan biasa.
Maksud dari perempuan biasa itu sendiri yaitu tidak memiliki pekerjaan dan bisa di bilang berbeda dengan mereka karena itu bisa dianggap bisa menghancurkan mereka.
Tidak begitu jelas peraturannya.
Karena jika salah satu dari mereka memiliki hubungan dengan seseorang gadis yang tidak memiliki kekuatan atau propesi maka itu bisa menghancurkan mereka dan membuat mereka lemah.
Seperti itulah peraturan yang dibuat sang Leader Avigator itu. Disetuap gangster ada beberapa peraturan yanh dibuat oleh ketua mereka. Dan itu bermacam-macam.
Peraturan yang dibuat Marvel adalah yang termudah misalkan.
"Dengan siapa kau memiliki hubungan !! Wah dia mendahului kita semua !". Ucap Arkan lalu menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.
"Apa kau mehamilinya ?!! Apa kau sudah memasukinya ?!! Kenapa kau melakukan hal bodoh itu !!". Ucap Lorenzo frustasi lalu memukul tembok.
Brukk
"Yakk!! Sakit". Teriak Lorenzo sambil memegangi tangannya yang habis melukai dirinya sendiri.
"Siapa wanita itu ? Apa dia jalang?". Tanya Mark. Hanya Mark yang menanyakan hal dengan santai dan yang lainnya seperti orang gila sekarang.
Zaen hanya diam ia sebenarnya malu menceritakannya.
Marvel yang melihat raut wajah tegang Zaen mengangkat sudut bibirnya." Aku atau kau yang mengatakannya ?". Tanya Marvel.
Yang lainnya sontak melihat kearah Marvel dan memberikannya tatapan bertanya-tanya. Mereka berharap Marvel memberitahu mereka siapa perempuan yang memiliki hubungan dengan pria pendek bernama Zaen itu
"Katakan, siapa wanita itu ?". Tanya Mark yang sebenarnya cukup penasaran meski dengan raut wajah datar.
"Dia adalah A-". Ucap Marvel terpotong karena Zaen berteriak.
"Diamm!!! Aku akan memberitahu kalian sekarang". Ucap Zaen yang kemudian dihampiri yang lainnya.
Zaen mengatur nafasnya dan memandangi semua sabahatnya." Wanita itu". Ucapnya sambil memejamkan mata.
"Dia adalah Tasya".
"Wooo !!". Teriak mereka semua terkejut terlebih lagi Marvel. Ia tidak menyangka Zaen nekat.
"Yang benar !! Bagaimana mungkin !!". Teriak Arkan shock.
"Kapan itu terjadi ?". Tanya Mark.
"Jadi benar kau sudah merasakannya ?". Tanya Lorenzo dengan tatapan polosnya meminta jawaban.
"Aku bukan pria seperti itu!!". Kata Zaen kesal.
"Cepat beritahu kami bagaimana kau menyatakan perasaanmu. Apa kau benar-benar mencintainya ?". Tanya Marvel penasaran.
Jujur saja Marvel sedikit kecewa karena ia tidak bisa mendapatkan Sang leadernya itu. Dan ia cukup penasaran bagaimana Zaen membuat Tasya menerimanya sedangkan Zaen pendek dan tidak memiliki kharisma sepertinya.
"Saat itu aku mengajaknya kesebuah tempat, aku mengencaninya. Kami sepakat agar hubungan ini dirahasiakan, tapi ternyata Marvel memata-matai ku mungkin". Ucapnya sambil melirik ke arah Marvel yang tersenyum bangga.
"Bagaimana mungkin aku tidak memperhatikan anggota ku dan kalian sahabatku, jika kalian melanggar aturanku nyawa kalian akan hilang dan itu membuatku sedih". Ucap Marvel membuat wajah sedihnya.
"Ais". Gumam Zaen melihat wajah sedih Marvel yang dibuat-buat.
"Aku berlutut dan memberikan sebuah pistol untuknya". Kata Zaen lagi.
Yang lainnya saat mendengar apa yang diucapkan Zaen sekali lagi dibuat bingung.
"Apa ? Pistol ? Apa kau gila ?!". Teriak Arkan.
"Ya!! Pendek !! Apa tidak ada barang lain !? Apa permata didunia ini sudah habis sampai-sampai kau memberikan dia pistol sebagai hadiah!!". Teriak Lorenzo geram sambil mennggoyangkan badan Zaen.
"Dengarkan aku dulu !! Brengsek !!". Teriak Zaen. Jujur saja telinganya ingin pecah karena teriakan kedua sahabatnya ini.
"kalian berdua diamlah !!". Ucap Marvel.
Mereka bedua tiba-tiba terdiam saat Marvel menyuruhnya diam, sedangkan Zaen nampak kacau saat ini. Belum lagi menjadi sasaran latihan menembak dengan Marvel dan sekarang telinganya serasa ingin meledak karena ulah kedua sahabatnya yang sedikit kehilangan akal ini.
"Aku memberinya dua pilihan saat itu, aku membawa bunga dan pistol. Aku menyatakan perasaanku dan menyuruhnya memilih diantara benda itu, jika kau menolakku maka ambil pistol ini dan jika kau menerimaku maka ambilah bunga ini". Ucap Zaen.
"Dan Dia memilih pistol dan kau ditolak brengsek !!". Ucap Arkan.
"Aku belum selesai monyet !! Kau mau ku bunuh ?". Tanya Zaen.
Arkan hanya tertawa dan Zaen melanjutkan pembicaraan tadi.
"Dan saat itu juga dia mengambil bunga yang aku berikan kepadanya. Dia memilih kedua-duanya dengan alasan pistol yang kuberikan terlalu bagus dan sayang kalau ditolak. Dan untuk bunga dia memberikannya untuk anjing miliknya, dan yang penting disini sekarang adalah Tasya pacar seorang Zaen malik". Ucap Zaen bangga.
"Zaen malik ? Terlihat jelas sekali kau beda dengannya ! Kau bantet !". Ucap Lorenzo menghina Zaen.
"Kau bisa tidak menceritakan dengan jelas ? Kau berbelit-belit". Kata Mark kurang mengerti.
"Jadi kesimpulannya Tasya nerima". Jawab Marvel.
"Kau benar". Ucap Zaen bangga.
"Dasar pria bantet, ini membuatku gila ! Agh!!". Teriak Arkan.
Zaen tertawa lalu menceritakan kejadian sebenarnya. " ya!! Tentu saja cerita tadi tidak benar, dan aku menyatakan perasaanku seperti seperti adegan romantic seperti difilm-film dengan memberikannya sebuah cincin berlian dan sebelum itu aku membawanya berkeliling ditaman hiburan sebelum aku menyatakan perasaanku". Ucap Zaen bangga.
Terlihat Marvel mengamati tindakan Zaen yang meniru adegan-adegan difilm.
"Lihatlah Marvel mendengarkannya serius, apa jangan-jangan leader kita ini ingin menyatakan perasaannya keseorang wanita?". Ucap Lorenzo menggoda Marvel.
Mereka semua lalu menatap Marvel." Wah kau benar zo, lihatlah dahinya terlihat sangat berkeringat". Ucap Arkan lalu tertawa.
Mark lalu melihat ekspresi Marvel dan menatap sinis kearah Marvel meminta jawaban." Apa benar ? Kau terlihat sangat penasaran dengan Zaen tadi ? Apa kau mau mengikuti cara Zaen untuk menyatakan cinta ?". Tanya Mark.
Marvel dibuat salah tingkah dan menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
"Eeey benar !!". Teriak Zaen.
"Diamlah !! Lanjutkan saja cerita pengalamanmu tadi !!". Teriak Marvel berusaha mengalihkan topik.
"Ah sudahlah lagipula pengalamannya tidak penting, dan sekarang kita fokus kegiatan Leader kita aja". Ucap Arkan.
"Ya!! Aku sudah punya cewek !! Lah kau masih sendiri sampai saat ini !! Dasar tidak laku !!". Ucap Zaen tidak terima pengalamannya dibilang tidak penting.
"Manusia ganteng ini tidak laku ? Apa kau tidak pernah melihat bahwa para wanita mengejar-ngejar ku karena pesonaku yang memikat ?". Ucap Arkan tidak mau kalah.
"Pesona ? Ciuh, pesona monyet". Gumam Zaen.
"Apa katamu ?!". Teriak Arkan lalu memukul Zaen.
Dan terjadilah perkelahian antara manusia setengah monyet ini.
Dan Marvel bersyukur karena ada perkelahian ini ia diselamatkan dari pertanyaan-pertanyaan dari para sahabatnya ini.
Mark dan Lorenzo berusaha memisahkan Arkan dan Zaen yang sudah dipenuhi luka lembam di wajah mereka.
Menurut mereka perkelahian seperti ini biasa dan sering terjadi tetapi itu untuk memperkuat dan melatih mereka untuk menjadi lebih kuat.
Menurut mereka Luka-luka seperti itu biasa dan membuat pertemanan mereka tambah kuat.
Jika mereka berkelahi maka besoknya sudah baikan.