" aku sudah bilang, antar aku pulang! Kau malah membawaku ke hutan. Sejauh mata memandang. Sejak tadi jauh mata memandang hanya ada jalan aspal yang sepi dengan pak pohonan tinggi berjejer.
Berapa tidak menjawab pertanyaan Lala sepanjang jalan ralat menanyai kenapa berapa membawanya ke tempat seperti ini lalaa sempat berfikir bahwa Rafa Akan menidurinya di semak semak. Oh tidak
, jauhkan pikiran menjadikan itu dari benak Lala.
Sementara itu rapat tersenyum santai sambil terus menyetir. Kaca mata itu bertengger di matanya, hari masih siang dan udara mendukung. Pohonan disekitar bertata rapi, tumbuh dipinggir jalan jasa yang menyinari jalan sangat cerah. Meskipun beberapa jalan tertutupi oleh Ranting Ranting pohon yang saling menyatu.
"Aku akan membawa mu ke rumahku.
"Apa kau punya rumah?