Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sayu Ogiwara

Tinta ASA

Wanita cantik berdarah Asli Jawa, panggil saja Binay (Abinaya Ayudisa). Kata orang, Binay adalah sosok wanita sempurna dengan paras khas Jawanya yang anggun, lembut dan baik hati. Setiap orang beranggapan bahwa dia bahagia karena dikelilingi oleh orang-orang yang menyukai dan mengaguminya. Namun hal itu tidak berlaku untuk Binay, karena segala kesempurnaan yang ia miliki membuatnya harus rela kehilangan lelaki yang amat ia cintai, sosok Juang (Satya Juang). Ketika kata “Hubungan kita itu apa?” terlontar dari mulut Binay, seketika suasana sayu, semilir angin, dan percikan air pantai seolah berhenti dengan jawaban “Jika kamu ingin kepastian, aku mundur”. Di detik itu bom waktu seakan dinyalakan dengan sekali ledakan, dan BOMM seketika kehidupan Binay hancur, hari-harinya tidak berjalan mulus, hatinya sakit, pikirannya kacau, dan raganya layu tak bertulang. Binay membenci kenyataan ini, setelah 2 tahun perpisahannya, gejolaknya hanya reda tapi tidak lupa. Perasaannya sama, hatinya penuh, harap(asa)nya masih ada. Untuk menetralisir kenyataan pahit itu, dia menyalahkan salah satu pihak yaitu Juang, namun dia sadar keputusan itu tidak sepenuhnya salah Juang. Kemudian dia menyalahkan sosok wanita lain yang mencintai Juang, namun wanita itu tidak sepenuhnya salah, dia hanya mencintai tapi tak pernah berhasil mencuri hati Juang. Lalu dia menyalahkan orang tua Juang, tapi perkataan mereka benar, tak selayaknya seorang lelaki jantan menggenggam mawar begitu erat sedangkan dia belum pantas untuk menjaganya dalam pelukan. Lantas siapa yang berhak di cap salah dalam hal ini? diri sendiri, iya, yang pantas disalahkan adalah dirinya sendiri. “Aku membenci diriku sendiri sebagai sosok pecinta”
Putik_jingga · 17.1K Views

cinta penawar duka

pada akhirnya apa yang kita sembunyikan akan terbongkar juga, seperti apapun kita berusaha menutupi, menyembunyikan bahkan berbohong tentang sesuatu hal yang membuat sesorang mencurigai kita pasti akan terungkap dengan sendirinya. sama seperti lala pada saat akan berusaha, menjatuhkan teman adalah langkah awal menuju pada penyesalan dan sakit hati yang mendalam. steven yang akhirnya tahu maksud buruk dari lala beranjak bangun dari tempat duduknya tanpa setahu mereka, steven melihat kanan kiri memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang melewati meja lala tadi dan pikir steven aman lantas dia menukarkan minuman sari dengan lala. setelah itu steven dengan gaya yang nyentrik saat itu masa bodoh dengan kelakuannya yang menurut dia bagus dan tersenyum, dengan langkah yang santai dan senyum-senyum sambil berjalan meninggalkan ruangan diskotek. tak berapa lama kemudian sari, aryan, dan lala berjalan melintasi para pengunjung dan memapah sari yang kakinya sedang keseleo, tersaruk langkah kaki sari sebab rasa ngilu masih dirasakannya. "masih sakit?" tanya lala. "sudah berkurang" mereka duduk mengelilingi meja seperti tadi lalu lala memberi minum kepada sari dan aryan untuk mengajak tos bersama. "kita rayakan malam persahabatan kita ini  semoga kekal abadi dan tidak ada yang namanya musuh dalam selimut" ujar lala sambil meneguk minumannya sampai habis begitu pula dengan sari dan aryan yang tanpa mencurigai minuman apa yang sedang mereka minum barusan. "seharusnya bukan begitu semboyan kita" sergah aryan. "terus, apa dong?" "begini bunyi semboyannya, hmm semoga antara lala dan aryan menjadi pasangan merpati yang rukun dan bahagia selamanya" kata aryan sambil tertawa " ahhhh, kamu ada-ada aja" gerutu lala manja. sari cuma tersenyum memperhatikan aryan dan lala yang berada didepannya didalam hatinya turut mendoakan seperti apa yang diinginkan lelaki itu , dan semoga saja sama dengan anita yang akan menaruh perasaannya kepada aryan, seperti apa yang dialami aryan juga  sebab sari tahu kalau aryan sudah menaruh hati kepada lala. "kalau kakimu masih sakit sebaiknya kita tidak usah pulang dulu sar, kita nginap saja dihotel aku juga lagi malas pulang ke kemah begitukan baiknya yan?" kata lala yang sudah mulai teler ditempat duduknya dan pikirannya sudah mulai kosong dan melayang-layang. aryan hanya mengangguk sama seperti lala, aryan juga merasakan melayang-layang,kepalanya sakit dan sebentar lagi akan tumbang. "tapi la, aku takut armin akan mencari kita" sahut sari dengan perasaan  gelisah apalagi dilihatnya lala sudah semakin lesu,matanya tambah sayu. "tenang, mala tenang semua itu bisa diatur" balas lala asal mengucap saja, lalu gadis itu merebahkan kepalanya dibahu aryan. "aryan..aku ingin tidur..," desah lala. "nanti saja" ucap aryan melihat aneh tingkah lala. "sekarang aryan, sekarang.." ucap lala keras. "bagaimana dengan mala,laa?" "terserah dia mau ikut atau tidak" suara lala tambah melemah  dan dalam keadaan yang setengah sadar  dia mencoba mengontrol dirinya, namun reaksi obat perangsang itu sangat dasyat bagi tubunya  dan obat tidur itu dapat melemahkan benaknya bahkan sarafnya tidak segampang dia bangun untuk dituruti, untuk sesaat dia merasa jiwanya terombang-ambing dan sentuhan-sentuhan jari tangan aryan yang pada saat memegang pergelangan tangannya dengan mudah membakar pijar-pijar nafsu birahi dalam tubuhnya. "mala, kau tunggu di sini sebentar ya?" kata aryan kepada sari. "kau mau kemana?" "mengantar lala kehotel dulu atau kau mau sekalian ikut?" "aku takut sendirian disini" keluh sari. "ayo ikut saja mala, ayo...,"ajak lala sudah tak sabr lagi. " ngak deh aku mau pulang saja" sari berdiri lalu berjalan deluan meninggalkan ruang diskotik itu, perasaannya jadi kesal karena lala cuma mementingkan kesenangannya sendiri. pada saat sari berdiri tadi aryan memperhatikan wajah sari yang sedang menahan amarah terhadap lala. "sari, tunggu!" teriak aryan tapi sari bejalan dan tidak peduli denngan aryan.
Riany_Silalahi · 44.5K Views

Crazy In Love With A Neighbor

Di dunia ini tidak ada yang begitu menarik buatku selain belajar, kecintaanku pada ilmu tehnologi informatika mengantarkanku menjadi tim cyber di Interpol dan membuatku tergabung dalam Tim Arktik. Tim yang luar biasa karena ada aku di dalamnya. Aku sombong? Ah ... tidak, setiap misi akan sulit berjalan tanpa adanya diriku, alat penyadap, retas meretas, menjadikan setiap misi menjadi lebih mudah. Hingga suatu hari Tim Arktik diskorsing tanpa batas waktu karena kami membuat kekacauan. Aku menyesal? Tidak, kami membantu seorang teman. Si Beruang Kutub, dia mencintai seorang wanita, dan wanita itu sangat pantas diselamatkan, dia menyelamatkan banyak nyawa. Aku menyukainya, tanpa tanda kutip. Namun, aku sedikit merasa terganggu dengan kemesraan mereka, aku iri kapan aku bisa menemukan seseorang yang begitu kucintai hingga aku bersedia mati untuknya agar dia bisa hidup. Saat ini, cinta mati matiku adalah komputerku. Aku terus berusaha untuk membuatnya hidup karena tanpa dirinya dunia ini terasa gelap bagiku. Komputerku adalah cahaya hidupku. Hingga suatu hari aku melihat seorang wanita duduk sambil menangis bersandar di pintu, dia membenamkan wajahnya di kedua lututnya yang terlipat merapat ke dada. Flat apartemen kami bersebelahan, dia tetangga baruku, hum ... aku tidak begitu yakin, apakah dia tetangga baru? Atau aku baru melihatnya? Yang pasti dia terlihat sedih. "Hei ... kau baik-baik saja?" tanyaku sambil menyentuh bahunya. Wanita itu mengangkat wajahnya, "Astaga! Dia cantik!" aku terpikik di dalam hati, tapi ... tunggu dulu mana kacamataku? Siapa tau aku salah lihat karena aku tidak mengenakan kacamataku. Aku menyentuh bagian wajahku, kacamataku ada di sana. Ok ... berarti dia memang cantik. Aku tertegun sesaat. Wanita itu berdiri dan mendekat ke arahku. Dadaku berdebar cepat saat menatap matanya yang berwarna biru, tapi kelopak matanya terlihat sayu dan sembab. Sepertinya dia mabuk, mungkin dia baru putus dari kekasihnya sehingga dia mabuk lalu menangisinya. "Bisa kau menolongku?" tanyanya sambil menatap dalam ke arahku. "Tentu, apa?" tanyaku memastikan keinginannya. Dia semakin mendekat, wajah kami hanya berjarak lima centimeter, tiba-tiba hidungku terasa gatal, aku menggosoknya kuat-kuat. "Huaciimm!!" aku bersin dengan suara yang keras. Dia memundurkan langkahnya, mungkin dia takut terkena virus, tapi aku tidak sedang flu. "Huaccim!! Ha... ha... ha... Huaccimm!!" Aku kembali bersin. Ah ... ada apa ini? Hidungku seperti ada yang memasukkan bulu ayam ke dalamnya lalu memutar-mutar di dalam sana. Mataku tiba-tiba berair dan hidungku .... hidungku gatal luar biasa. Kepalaku tiba-tiba sakit dan berdenyut-denyut. Aku butuh obat sakit kepala. Aku meninggalkannya masuk, kupikir ... aku alergi kepada wanita itu.
Snowflakes_99 · 9K Views

pinjamkan diri mu

Perkahwinan yang di rancang oleh dua buah keluarga menyebabkan Zulhelmi dan Nur Farsyah dapat di satukan. Wasiat dari aruah atok nya mesti di tunaikan sebagai seorang cucu mithali " aku nak kau berlakon depan mama dan papa. Aku tak nak diorang tahu hubungan dan cara hidup kita ni. Dan aku nak kau buat- buat tak kenal bila terserempak dengan aku kat mana- mana je. Faham! " Ucap Zulhelmi pada isterinya. " baik lah kalau itu yang awak nak saya turuti " ucap Nur Farsyah dengan sayu. Perubahan hidup Zulhelmu dan Nur Farsyah sangat berbeza daripada pasangan yang lain. Apakah ini erti kehidupan sebenarnya bagi mereka berdua. " aku ceraikan kau dengan talak tiga, aku tak nak lagi tengok muka kau kat dalam rumah ni bagus kau berambus dari rumah aku ni perempuan tak guna" ucap Zulhelmi dengan nada yang sangat marah. " tapi anak dalam kandungan ni anak you" ucap perempuan itu dengan nada sedikit marah. " No! Aku tak de anak dengan kau. Entah anak lelaki mana kau kandungan kan tu pun aku tak tahu kau tu perempuan sial. Dan untuk pengetahuan kau, aku tak nak pun anak yang kau kandung kan tu dan yang keluar dari rahim kau tu. Baik kau berambus je dari rumah aku ni. Aku rimas tengok rupa kau yang bertopengkan syaitan ni" ucap Zulhelmi dan menghalau perempuan yang baru sahaja di ceraikan nya. "maaf kan mama sayang, mama terpaksa buat semua ni demi kebahagian orang lain" ucap Nur Farsyah sambil mengusap perutnya. "beb kau kena kuat hadapi semua ni demi anak kau dan diri kau insya Allah ada hikmah di sebalik semua ini" ucap maya merangkap sahabat kepada Nur Farsyah "insya Allah beb aku kuat demi anak aku terima kasih tau kau selalu je ada bila aku susah dan senang kau lah sahabat dunia dan akhirat aku" ucap syah dan memeluk sahabatnya. dah lah, tak nak lah kau sedih- sedih ni aku nak kau happy je tinggal dengan aku je ok" pujuk maya. Thanks beb" ucap syah sayu. Apakah yang berlaku dengan hidup Nur Farsyah. Bagaimana mereka memulihkan hubungan yang telah hancur itu. Mampu kah mereka membina hidup baharu.
Anani · 4.1K Views

ADANU HIPU WEBNOVEL

Ambar Antari, salah satu mahasiswi jurusan Sastra indonesia di Universitas swasta Sumatera Selatan. Seorang gadis periang, rambut panjang, mata sayu, alis tebal seperti keturunan orang arab dan bibir merah muda. Ia selalu menyukai tempat - tempat tenang untuk menyelesaikan tugas - tugas kuliahnya. Aditya, Mahasiswa jurusan Seni telah menemukan bukunya terjatuh di tempat yang sama. Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang tidak terduga sama sekali. Dari pertemuan mereka menjelma menjadi sahabat yang hingga kini terus berlanjut membuat banyak kisah yang telah mereka lalui baik suka maupun duka. Hingga tanpa Ambar menyadari bahwa Aditya sudah memendam rasa terdahap dirinya sejak pertama pertemuannya. Ambar pernah gagal dalam hal percintaan, dengan sabar Aditya menyediakan bahu saat Ambar sedang patah hati. Juga mendengarkan cerita Ambar ketika ia jatuh cinta lagi. Hamzah, lelaki yang selalu jadi banggaan dalam keluarga telah di tinggal ayahnya meninggal. Ia memutuskan untuk lebih giat lagi dalam bekerja, yang akhirnya terjebak dalam rutinitas sehari-hari sehingga ia lupa dengan keluarganya sendiri. Juga lelaki yang singgah di hati Ambar, tak butuh lama untuk saling megenal mereka pun jadian. Aditya yang mengetahui pun hanya bisa menunjukan senyum juga dukungannya walapun ia merasa sakit, dan mencoba membuka hati untuk Nabila, salah satu teman di komunitas motor antiknya. begitu pun Nabila, ia menyimpan rasa untuk Aditya, sehingga ia tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Aditya.
ryy · 98.1K Views

Falling Inlove With You: You will be my forever

"Excuse me? sandali lang! patakbong sigaw niya sa dalawang lalaking naglalakad sa kanyang unahan habang dala dala ang papel na napulot niya sa daan. Sigurado siya na isa sa dalawang lalaki ang may ari nito dahil nakita niyang nahulog ito mula sa folder na hawak hawak ng isang lalaki. Huminto ang dalawang lalaki habang nakatingin sa babaeng nakatakbong papalapit sa kanila na may hawak hawak na papel sa kaliwang kamay. "Wow, ang aga aga may babae na agad na magbibigay sa'yu ng love letter. Iba talaga pag star ng school. hehehe. " Pahinang bulong ng isang lalaki sa kanyang kaibigan habang inakbayan niya ito. Nangunot ang noo ng isang lalaki habang nakatingin sa babaeng papalapit. Huminto ito sa kanilang harapan ng dalawang metro na lang ang layo niya sa kanila. Nang naka hinto na siya sa kanilang harapan, hindi siya agad nakapagsalita dahil nahihingal ito sa pag takbo... "Miss, hindi naman sa judgmental ako, pero... sana man lang tumingin ka muna sa salamin bago ka magtapat nag nararamdaman mo, nang sa ganu'n 'di ka mapahiya. Sa itsura mong 'yan, sa tingin mo ba magugustuhan kita? Ang lakas ng loob mo... "Sandali lang..."Pahingal niyang sambit bago pa tapusin ng lalaki ang kanyang sasabihin. "Bago ka magpatuloy sa sasabihin mo, ako muna. Una, wala akong gusto sa'yo at kahit kailan hindi kita magugustuhan, pangalawa, hindi ito love letter kundi test result mo sa isa sa mga subjects natin... habang nag lalakad ka, nahulog ito mula sa hawak mong folder... pinulot ko lang para ibalik sayu dahil siguradong mapapahiya ka pag may ibang nakakakita nito. Yun lang, hindi mo na kailangang magpasalamat...you're welcome!" Sabay talikod at lumakad palayo mula sa mayabang na lalaki. Hindi na niya ito hinintay na makapagsalita pa dahil na lalate na siya sa first subject niya... "Kakainis ang lalaking yun! ang yabang2x! sana hinayaan ko na lang ang papel na yun!" sigaw niya sa kanyang isipan habang naglalakad ng mabilis palayo mula sa tinatayuan ng dalawang lalaki... "Pare? ayos ka lang?" biglang sambit ng kaibigan niya sa kanyang tabi. Na realized niya na napatameme (speechless) pala siya sa sinabi ng babae. Hindi niya alam kung anong sasabihin, napatingin na lang siya sa isang papel sa kanyang kamay... hiyang hiya siya sa nangyari na hindi niya alam kung anong gagawin... first time kasi ito nangyari sa kanya kanya. Nahihiya at nagagalit siya, matapos alalahanin ang ang lahat ng sinabi niya dito at ang sinabi ng babae sa kanya... "Wala siyang gusto sa akin at kahit kailan hindi niya ako magugustuhan? huh!" takbo ng kanyang isipan habang nakatingin sa babaeng papalayo. "Sorry pare, kasalanan ko. Akala ko kasi love letter yung dala niya." Sinipatan niya ang kaibigan na naging dahilan ng pagkapahiya niya ngayon. Kahit na nakatingin ito ng may pagkainis sa kanya, hindi maalis ang kagwapuhan nito... "Hali kana, malalate na tayo sa first subject natin." tanging sambit na lang niya sa kaibigan. Habang naglalakad patungo sa kanilang classroom, hindi maalis ng lalaki sa kanyang isipan ang itsura nito at lalo na ang sinabi sa kanya. Hindi naman ito maganda at pandak pa, pero hindi niya maintindihan ang kanyang sarili. Nais niyang hanapin ito at maghiganti. "Hindi pala maiinlove ha, tingnan natin." palihim na sambit niya sa kanyang sarili.
Love_me_4ever · 1.9K Views
Related Topics
More