Pria itu seketika meninggal."kenapa kau tidak memberitahuku jika ada seseorang di sekitar sini, kau di tugaskan untuk itu Marvel alexsander ! tidak berguna sekali". Ucap Ivana yang di dengar Marvel.
Marvel hanya tersenyum karena melihat apa yang di lakukan Ivana."orang memang benar mengatakan Queen itu pintar dalam melakukan apapun, aku hanya mencoba membuktikan saja."Kata Marvel sambil terkekeh.
"Dan apa yang kau katakan ? Aku tidak pernah di beri perintah dan melaksanakan perintah kau tau ? aku hanya ingin santai saja dan bila waktunya tiba aku akan menunjukan diriku". Ucap Marvel lagi.
"Yayaya, tolong bantuannya". Ucap Ivana sambil menggerakan kepalanya untuk mengejek Marvel.
Marvel hanya tertawa melihat tingkah Ivana. Rasanya ia ingin sekali mengusap rambut seseorang yang di sebut Queen itu.
-
-
-
KillerAngel sudah sampai di tempat yang di katakan Ivana tadi, mereka menunggu Alvian sekarang.
"kemana Alvian ? Tidak ada penampakan bulu hidungnya sedikitpun".Ucap Tasya.
"Iya, kemana dia? jika terlambat 2menit aku akan membuatnya kehilangan koleksi Jam Guccinya".Ucap Clara kesal karena tidak ada tanda kemunculan Sosok Alvian.
"Jika kau melakukan itu aku akan menghancurkan koleksi album mu". Ucap Alvian yang sedari tadi berada di atas pohon untuk bersembunyi.
KillerAngel terkejut atas kemunculan suara Alvian tiba tiba.
Alvian turun dari pohon dan menatap Clara dengan sinisnya lalu mengacuhkannya.
"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang ?". tanya Clarissa agar tidak terjadi debat di antara mereka berdua.
Alvian mengacuhkan Clara." kalian membawa bom yang kemarinkan?". Tanya Alvian.
"Ya, kami membawanya". Ucap Tasya sambil mengangkat tas berisi bom tersebut.
"Baiklah, dengarkan aku baik-baik kalian pergilah di setiap sudut yang Ivana katakan sebelumnya, aku akan membantu Ivana untuk mengeluarkan Mereka dan pergi dari sini menggunakan mobil, dan sudah di katakan di rencana sebelumnya karena mereka mempunyai obat bius yang cukup hebat jadi gunakanlah obat yang kalian simpan sebelumnya. Aku sudah mencari informasi tentang ini".Ucap Alvian.
"Ya, kami mengerti". Ucap Clarissa.
"Bagus, lakukan sesuai rencana." Kata Alvian lagi.
Merekapun pergi dan mulai memanjat tembok terakhir yang pastinya lebih sulit. Karena di balik tembok ini berisi ratusan anggota Roseblood.
"jadi dia hanya mengatakan itu ? mudah sekali". Gumam Clara karena Alvian hanya mengatakan sudha seharusnya di lakukan.
"Aku bisa mendengar, jaga mulut lemasmu itu." Kata Alvian.
Clara hanya menjulurkan lidahnya kenarah Alvian.
Dan anggota yang lain hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya karena mereka bedua.
saat ini mereka melakukan misi yang cukup penting yaitu menyelamatkan keluarga Leonard.
"aku bingung ya bisa-bisanya tu orang biasa aja sedangkan ayah dan ibunya di jadikan tawanan disini." Ucap Clara tidak habis fikir dengan jalan pikir Alvian.
"Diamlah! lakukan saja apa yang harus di lakukan, fokus !!". Kata Clarissa dingin.
Clara hanya mengkerutkan bibirnya dan berusaha menaiki tembok besar tersebut.
"Akhirnya". Gumam Tasya karena berhasil turun dengan sempurna.
"Ayo cepat !! Kita tidak punya banyak waktu sekarang". Ucap Clarissa.
Mereka pun dengan hati-hati memasang bom di setiap sudut markas Roseblood tanpa ketahuan.
-
-
-
Ivana memperhatikan setiap sudut markas Roseblood dan menemukai apa yang Marvel katakan. Marvel membantu mengarahkan dimana ia melihat pintu yang menurutnya ia curigai.
"wah, jadi mereka membuat ruang bawah tanah juga ? Dan apa ini ? meletakan pintu di luar yang bisa di ketahui oleh banyak orang". Kata Ivana melihat Pintu terpasang di tanah.
"Cepatlah masuk sebelum ketahuan, ada beberapa penjaga yang menuju ke arahmu". Ucap Marvel.
Ivana bergegas ingin membuka pintu itu."sial !!, pintu ini membutuhkan kode untuk bisa membukanya". Gumam Ivana.
Ivana lalu mengambil sebuah alat dan memasangkannya di pintu itu, ia mencoba mendapatkan kode itu dengan keahliannya yaitu meretas.
"Cepatlah". Ucap Marvel.
"Diamlah !! Aku sedang berusaha sekarang".
"Yes". Ucap Ivana karena berhasil mendapatkan kode nya.
Ivana memasukan kode yang ia dapatkan untuk membuka pintu yang bisa di bilang sebagai berangkas yang memiliki tingkat ketebalan yang cukup tebal dan pengamanannya lumayan terjaga.
Hanya saja pintu ini di letakan di ruang terbuka yang bisa di ketahui banyak orang meski di dalam markas sekalipun.
Ivana masuk kedalam dan menutup kembali pintu itu kembali.
"Tidak ada penjagaan di sekitar sini, ini sama sekali tidak beres". Gumam Ivana sambil memegangi earpiece nya.
"Tetap berjaga, aku akan menyusul". Ucap Marvel bersiap siap untuk bergabung dengan Ivana.
"Kodenya 123202". Ucap Ivana.
Saat Ivana berjalan menelusuri lorong ia mendengar suara langkah kaki yang menuju ke arahnya.
"Sial !!". Gumam Ivana berusaha bersembunyi. Tidak ada apapun kecuali di balik sebuah pintu. Ia langsung memasuki pintu itu untuk bersembunyi.
"Siapa kau". Suara wanita yang sangat ia kenali. Ivana membalikan badannya dan benar saja apa yang ia pikirkan.
"Momy". Ucap Ivana melihat kaadaan Momy nya lemas dan Monica yang tertidur di pangkuan momynya. Tangan mereka di ikat dengan tali dengan kaadaan mengkhawatirkan, rambut yang acak acakan, memiliki luka lembam dan tangan momy nya yang mengeluarkan darah.
Ivana mealihkan pandangannya dengan sosok pria yang duduk di sebuah kursi dengan kaadaan di ikat dan memiliki luka lembam dan luka sobek di sudut bibirnya. Kepala yang mengeluarkan darah dan kaadaan sungguh mengkhawatirkan.
Ivana langsung menghampiri Dadynya dan melepaskan ikatan itu dengan sekali tarikan."Dady bangun dady". Ucap Ivana sambil menggoyang goyangkan tubuh dadynya yang kehilangan kesadarannya.
Ivana kemudian menghampiri Momynya dan membuka ikatannya."Momy, apa yang mereka lakukan terhadap kalian, siapa orang yang berani menggangu keluarga Leonard ?". Tanya Ivana yang memperlihatkan matanya yang memerah.
"Selamatkan Dady dulu nak, dady di pukul di bagian kepala, momy takut jika terjadi sesuatu dengan dady karena mereka kelukai di bagian kepala". Ucap Celina lemas.
"Dimana yang lainnya, mana police nya ? Kenapa kau sendirian". Tanya Celina karena Ivana saja yang datang.
"Aku kesini sendirian, itu tidak penting sekarang, yang penting aku akan membawa kalian keluar dari sini". Ucap Ivana.
"Marvel, kamu dimana ?". Tanya Ivana melalui earpiacenya.
"Aku sudah masuk, kau dimana ?".
"Masuklah ada satu pintu berwarna coklat, aku menemukan keluargaku disini".
Marvel melihat lihat dan ia menemukan sebuah pintu yang di katakan Ivana barusan."aku menemukan pintunya". Gumam Marvel.
Marvel langsung saja membuka pintu dan menampakan Ivana dan para anggota keluarganya dengan kondisi mengkhawatirkan.
"Siapa yang melakukan ini ?". Tanya Marvel ke Celina.
"Kau siapa ?". Tanya Celina juga.
"Temanku mom, tolong beritahu kami siapa yang melakukan ini ?!". Ucap Ivana dengan suara beratnya.
"D-dia laki laki, aku tidak tau wajahnya, momy takut ". Ucap Celina gemetar mengingat apa yang mereka perbuat terhadap nya dan suaminya.