Eldov kemudian melangkah mendekati Oka yang sudah mematikan pemantiknya. "Serahkan itu kepadaku."
"Kau tahu, 'kan tanpa ini kau tidak bisa membuat surat ahli waris bukan?"
"Tentu saja!"
"Tapi kau tidak akan mengingkar janji bukan? Lepaskan Grey?"
Eldov mengangguk. "Hmm!"
"Jadilah manusia baik kali ini dengan tidak mengingkar janji."
Eldov berdecak. "Ck! Baiklah. Sekarang serahkan itu." Eldov mengulurkan tangannya ke depan. Lelaki itu sangat tidak sabaran menunggu surat wasiat itu jatuh di tangannya.
"Ingat! Argan tidak akan memberikan tanda tangannya."
"Aku tahu." Eldov tersenyum berlagak santai seolah-olah lelaki itu tahu pemikiran Oka. Dengan paksa ia menarik map itu dari tangan Oka. Kemudian memeriksa surat itu apakah benar. Terlihat kepala lelaki itu mengangguk, senyumnya mengembang menandakan surat wasiat itu ini benar.
"Bagus! Aku akui Argan orang yang menepati janjinya," ucap lelaki itu.
Oka tersenyum malas. "Untuk itu tepati janjimu juga."