"Alister, ada apa sayang?"
Argan bertanya seraya bangkit berdiri dari kursinya. Menyambut kehadiran sang anak yang tiba-tiba datang sore ini. Ia menatap bingung Alister yang menghampirinya dengan membawa bungkusan plastik di tangannya lalu bungkusan plastik tersebut diletakkan putranya itu di atas meja kerjanya.
"Ini, apa?" Lagi dan lagi Argan bertanya, semakin kebingungan dengan kehadiran sang anak.
Alister berdecak. "Makanan buat Ayah. Soalnya, Ayah itu sering banget lupa waktu makannya gara-gara pekerjaan ini. Ayah udah, makan?" Yang awalnya tadi Alister berucap ngegas, tapi Alister kembali berucap lembut di akhir kalimat pertanyaannya.
Argan tersenyum manis membalas semua ucapan Alister. Ia mengelus bahu Alister lalu mengambil bungkusan plastik tersebut. Melihat isinya yang ternyata makanan kesukaannya. Kembali lagi ia melihat Alister. "Ayah sebenarnya udah makan, tapi gak apa-apa Ayah akan makan ini sebelum pergi menemui klien Ayah di restoran beberapa menit lagi."