Di sinilah Saka sekarang ini, duduk di atas kursi santai dekat balkon menatap rintik hujan di luar sana. Dua hari hujan semakin menjadi-jadi. Percikan air hujan masuk ke dalam kamarnya, Saka sengaja. Sengaja membuka pintu balkon membiarkan air hujan membasahi balkon kamarnya.
Rasa dingin pagi ini sangat mendominasi bahkan meski lelaki itu sudah mematikan AC dan menaiki suhu panasnya. Namun, tetap saja tubuh Saka merasakan dingin.
Wajah lelaki yang hanya menggunakan celana pendek selutut dan kaos oversize berwarna putih itu terlihat suram. Tatapan matanya seakan menyimpan rasa sakit yang luarbiasa.
Datar dan tajam, memperhatikan setiap keadan di luar sana dari atas balkon, lebih tepat pada rintikan hujan. Sebuah koran berada di atas pangkuannya. Koran yang ia dapat dari kantor pamannya. Salah satu alasan kenapa ekspresi Saka seperti itu.