Cup!
Lima detik bersatunya dua benda kenyal itu, akhirnya terlepas juga. Alister melepaskan tautan bibirnya karena tak ingin keblablasan dan berakhir ia menggigit bibir Jie dan membuat gadis itu kesakitan. Setelah ciuman itu terlepas, keduanya saling menatap, menatap begitu tulus dan dalam.
Lengkungan bibir Alister menaik ke atas. Ia menyatukan keningnya dengan Jie, lalu melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu. Sementara Jie, gadis itu memejamkan matanya menikmati sentuhan dari Alister.
"Aku mencintaimu," ungkap Alister mencium lembut kening Jie.
Gadis itu mendongak dengan mata terbuka. Menatap dalam manik mata lelaki yang kini tengah merengkuh pinggangnya begitu posesif. "Aku juga mencintaimu. Sangat mencintaimu." Jie menjinjing dan mengecup singkat bibir Alister.
Mata Alister langsung membulat saat mendapatkan ciuman singkat, tapi sangat berarti baginya. Sungguh ia tak percaya dengan Jie yang sudah berani menciumnya tanpa harus ia mulai terlebih dulu.