Alister berjalan mondar-mandir di depan kamar Jie dengan wajah gelisah. Tangannya berkacak pinggang dan sesekali mengacak rambutnya gusar. Ia tidak mengerti kenapa gadis itu malah merajuk kepadanya. Bukankah tadi ia yang marah, lalu kenapa Jie ikutan marah dengan mengurung diri di kamar? Akh! Ini membuat kepalanya ingin pecah saja.
Ketika Jie mengatakan bahwa ia ingin segera pulang, tanpa mengucapkan sepatah katapun A bergegas mengendarai mobil menuruti keinginan Jie, yaitu ingin segera pulang. Lantas sesampainya mereka, Jie langsung turun dari mobil berlari menuju kamarnya, lalu mengurung diri tanpa mempedulikan A yang mencengo menatapnya.