"Demi dia, gue bisa," ujar A.
Reflek, Amon langsung menatap Alister dengan mata terbuka sempurna. Amon dengan susah payah meneguk salivanya saking ia tak percaya dengan ucapan A barusan. Sungguh, bukannya apa-apa, tapi pria tampan seperti dirinya memasuki toko boneka? Orang-orang akan mengatai dirinya apa? Terlebih mereka adalah anak geng motor yang jarang sekali menikmati hal manis seperti yang dilakukan para lelaki biasanya.
Menemani pacar mereka kemana pun mereka pergi. Lah, mereka? Jangankan menemani pacar, berkumpul di cafe-cafe nongkrong layaknya seperti anak lelaki umumnya saja mereka jarang melakukan itu. Agandara sulit terbuka kepada dunia. Bahkan, saat tawuran dulu mereka selalu memakai helm supaya orang-orang tidak mengenal mereka atau tidak mereka akan tawuran di tempat sepi. Walaupun mereka terkenal di kalangan masyarakat karena sering berbuat kericuhan. Hanya saja, mereka tidak mengenal sosok delapan orang tersebut.