Sesuai dengan janjinya, Edo akan membawa keponakannya itu ke pemakaman kedua orangtuanya dan kini dua lelaki yang tak kalah tampan itu berdiri di depan makam Ayah dan lbunya Saka.
Saka menatap nanar kedua makam yang berdampingan itu. Saka tersenyum, senyum yang siapa pun melihatnya akan merasakan sakit yang dirasakan Saka. Siapa yang tidak merasakan sakit saat kita kehilangan kedua orangtua kita. Rasanya, ingin sekali ikut pergi bersama mereka. Sendirian, yah saka hanya tinggal sendiri di dunia ini, bisa dibilang Saka adalah anak yatim piatu.
Walau ia tinggal bersama Edo---Pamannya. Tetap saja, rasanya berbeda saat kita tinggal bersama kedua orangtua yang kasih sayangnya lebih sungguh daripada yang lainnya. Bukan berarti kasih Edo kepadanya tidak sungguh, hanya saja ia sulit terbuka kepada lelaki itu.