Membuka pelan pintu ruang rawat Alister dengan pelan. Gadis itu berjalan perlahan dengan senyum terpampang di wajah cantiknya saat melihat lelakinya masih tertidur.
Namun, Jie sedikit heran. Dimana semua orang? Apa pacarnya ditinggal sendirian? Beruntung dia datang pagi-pagi sekali.
Jie meletakkan totebag kecil yang ia bawa di atas sofa, lalu berjalan perlahan mendekati brankar Alister. Sejenak, ia gunakan waktu untuk menatap wajah teduh Alister yang sedang tertidur. Alister tak lagi menggunakan ventilator di mulutnya membuat wajah tampannya terlihat dengan jelas. Senyum di wajah gadis itu tambah mengembang melihat wajah kesayangannya yang sampai detik ini masih bersamanya.