"Saka, lo ngapain ke sini? Mabuk segala lagi," dumel Samuel sambil menggotong tubuh besar lelaki itu ke mobilnya. Ia menatap Saka dari samping.
Lelaki itu terlihat lesu sekali. Matanya sayup-sayup akan tertutup, tapi Saka seolah ngeyel untuk tetap membuka kedua matanya.
Samuel menghembus nafas pasrah. "Lo gausah begini, Saka. Lo kalo ada masalah cerita sama gue, cerita, ka! Jangan mabuk kayak gini! Bikin khawatir aja tahu gak?!"
Puk!
Saka menggeplak kepala Samuel dari belakang. Meski keadaannya begitu memprihatinkan, tapi telinganya masih berfungsi untuk mendengar segala ocehan Samuel terhadapnya. Membuat telinganya semakin panas dan terpaksa ia memukul lelaki itu untuk membuatnya terdiam.
"Lo bisa diam gak? Kepala gue pusing nih!" celetuk Saka emosi.
"Terus ngapain mabuk, hah?!" Saka terdiam tak menggubris Samuel yang nampak kesal.