Setelah perkelahian tadi ruapnya para musuh sudah mulai kelelahan. Mereka tidak mengira jika Alekta dan Bisma adalah orang yang sangat sulit di kalahkan.
Mereka berpikir jika Alekta adalah wanita lemah yang tidak memiliki kemampuan seni bela diri. Namun, semua informasi yang mereka dapatkan tidak benar.
Sehingga mereka mengalami kekalahan, seorang pria sudah merasa tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Lalu dia mengambil senjata api yang ada di balik pakaiannya.
Dia mengarahkan senjata itu pada Alekta dan hendak menarik pelatuknya. Namun, dengan cepat Bisma melepaskan sebuah tongkat pemukul sehingga senjata api itu terlempar sebelum meletupkan perlunya.
Dengan cepat Bisma beraliran dan menuju pria itu lalu menghajarnya. Dia tidak bisa membiarkan musuh yang sudah berniat membunuh sang nona.
Di sisi lain Elvano yang sedang dalam keadaan sakit merasa hatinya tidak enak. Dia memikirkan Alekta terus menerus dan dia merasa bingung dengan hatinya itu.