Wanita paruh baya itu tersenyum lalu dia mempersilakan Alekta untuk masuk dan mengantarnya menuju kamar sang tuan. Alekta mengikuti wanita paruh baya itu dan dia juga melihat setiap sudut yang dilewati olehnya untuk mengingat semuanya dengan baik.
Alekta menghentikan langkahnya saat dia melihat wanita paruh baya itu berhenti di depan sebuah pintu yang tertutup rapat. Wanita paruh baya itu mengetuk pintunya dan terdengar suara orang yang menyuruhnya masuk.
"Nyonya, silakan," ucap wanita paruh baya itu pada Alekta sembari mundur beberapa langkah ke belakang seraya mempersilakan sang nyonya untuk membuka pintunya lalu masuk.
"Terima kasih," ucap Alekta pada wanita paruh baya itu sembari tersenyum padanya.
Setelah mengatakan itu Alekta membuka pintu kamar dan berjalan memasukinya lalu menutup pintunya dengan rapat. Dia melihat sekeliling kamar, Alekta terdiam sejenak karena melihat kamar ini begitu sama dengan kamar yang pernah dia tempati bersama Elvano.