Alekta menatap orang yang ada di depannya, dia tidak mengira akan bertemu dengan orang itu saat ini. Para musuh pun berhasil mengejar Alekta dan berhenti lalu mereka mulai mengeluarkan senjata dan bersiap untuk menembakkan pelurunya ke arah Alekta, Miriam dan kedua pengawalnya itu.
"Aku di sini untuk menghukummu," orang itu berkata sembari tersenyum.
"Apa kau serius? Aku sudah memberikan kesempatan padamu untuk nyawa yang kau anggap berharga itu. Apakah kau yakin sekarang akan menyerahkannya padaku?" timpal Alekta dengan nada datar.
Dia sudah membiarkan orang itu untuk hidup karena dia ingin ada perubahan dari orang yang sudah diberikan kesempatan olehnya. Namun, semua yang sudah diberikan oleh Alekta sama sekali tidak digunakan dengan baik oleh orang yang terlihat sombong itu.
"Ish … ish … kau terlalu baik padanya. Apakah ini wanita yang pernah aku kenal?" ujar Miriam pada Alekta.