Alekta masih saja menangis dalam pelukan Elvano, dia benar-benar merasa jika mimpi itu adalah mimpi terburuk semenjak kecelakaan itu terjadi. Elvano membuka laci yang ada di bawah nakas dan engambil obat yang biasa digunakan untuk menenangkan Alekta.
"Minumlah ini agar kau bisa tenang," ucap Elvano pada Alekta.
"Aku tidak mau!" jawab Alekta setelah melihat obat yang ada di tangan Elvano.
Dia tidak mau meminum obat itu lagi karena dia tidak ingin melupakan lagi hal yang seharusnya selalu diingat olehnya. Alekta mengambil obat itu dari tangan Elvano lalu melepmarnya begitu saja.
"Apa yang kau lakukan? Dengan meminum obat itu kau bisa sedikit lebih tenang," timpal Elvano dan tidak mengerti dengan sikap istrinya itu.
Alekta tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Elvano, dia tidak mau perjuangannya selam beberapa tahun ini tidak menghasilkan apa-apa. Dia pun mengatakan pada elvano bahawa obat itu hanya membuatnya melupakan semua yang ingin diingatnya.