Suara tawa Ketua Bratstvo Chernoy Corony terdengar bergema keras di dalam ruangan.
Alisha mulai tampak gelisah. Penyamarannya bisa saja terbongkar saat itu juga. Rasanya ingin menangis.
"Irina." Sang Ketua memanggil Raihana dan mengisyaratkan sesuatu, Raihana mengangguk.
Raihana keluar dari ruangan selama beberapa saat dan kembali lagi dengan membawa sebuah tas. Yang Alisha duga berisi perlengkapan kosmetik atau semacamnya. Karena serupa dengan tas yang dimiliki Adrian dan MUA yang pernah mendandaninya untuk penyamaran.
Alisha semakin gelisah. Ingin menghindar, melawan, dan itu sesungguhnya sangat mudah bagi Alisha. Akan tetapi teringat pesan Adrian, untuk tidak melawan.
Alih-alih melawan, Alisha hanya menggeleng pelan, memohon belas kasih dari Raihana. Alisha menatap ke dalam bola mata Raihana, mencoba mencari satu celah yang bisa menyadarkan Raihana.
Alisha berpikir cepat, hal spesial yang hanya Alisha dan Raihana yang tahu.
