"Mulai besok, kamu bisa belajar di sini." Bola mata Brayn melebar mendengar tawaran dari Papanya.
"Bolehkah?" Tanyanya senang.
"Apa Papa terlihat bercanda?" tanya Sebastian balik. Demi Tuhan lidahnya kaku saat menuturkan kata itu.
"Terdengar sangat bagus." Hati Brayn sangat senang mendengar kata Papa keluar dari mulut Sebastian.
"Pa, kenapa aku harus pakai pengasuh? Aku anak yang mandiri." Sebastian paham kemana arah pembicaraan anaknya.
"Jika mandiri, kenapa masih mengandalkan Mommymu?" Brayn tersenyum malu karena menyadari jika ayahnya tau maksud tujuannya.
"Mommy berbeda, mengandalkan Mommy itu sangat menyenangkan, bisa menciumnya setiap aku ingin."
Sebastian mendengus pelan mendengar putranya sebegitu riang memamerkan kedekatannya dengan Anna.
"Dia wanitaku. Ingat itu," ucap sebastian ketus.
"Dan Dia Mommyku, Papa juga harus ingat itu," jawab Brayn tak kalah Serius, ia akan terus membuat Papanya iri.