1 bulan kemudian
pagi hari ini Angkasa dan Syifa masih tertidur dibalik selimutnya dengan posisi Angkasa yang memeluk pinggang Syifa dan Syifa yang menyembunyikan wajahnya didada bidang Angkasa
tapi tiba tiba acara tidur mereka terganggu karena Syifa langsung berlari menuju kamar mandi
huek huek
Angkasa langsung saja menghampiri Syifa dan memijat tengkuk gadis itu
"kamu kenapa?" tanya Angkasa dan dijawab gelengan dari Syifa
"udah seminggu ini loh tiap pagi kamu selalu muntah dan itu cairan bening doang" ucap Angkasa
"gak tau kak, masuk angin aja mungkin" jawab Syifa
"kita cek ke dokter aja ya" bujuk Angkasa karena mulai dari kemarin Angkasa mengajak ke dokter tapi gadis itu selalu menolak
"nggak mau kak" tolak Syifa
"terus gimana kalo makin parah hm?" tanya Angkasa
"hmm yauda deh mau ke dokter" pasrah Syifa
"yauda sekarang kamu tidur lagi, biar aku yang buatin sarapan" titah Angkasa
"nggak deh, mau ikut aja" tolak Syifa
"yauda"
kini keduanya sedang berada didapur tapi Syifa hanya diam karena itu perintah dari Angkasa. Syifa sedari tadi memperhatikan cara masak Angkasa
"pinter masak juga ya ternyata" ucap Syifa
"muji apa ngeledek nih?" tanya Angkasa
"dua dua nya deh" jawab Syifa
"dasar"
selang beberapa menit makanan telah siap dihidangkan, menu nya adalah ayam goreng dan sayur bayam karena itu permintaan Syifa dan Angkasa pun menurut saja
"gimana kak kerja nya?" tanya Syifa disela sela makannya
"gak gimana gimana" jawab Angkasa
"enak gak?" tanya Syifa
"enak lah, orang kerjanya cuma baca baca, tanda tangan, meeting udah deh" jawab Angkasa
"gitu ya rasanya jadi CEO ternama" celetuk Syifa
"tapi ada gak enak nya juga" ujar Angkasa
"emang apa gak enaknya?" tanya Syifa
"kalo salah baca dan salah presentasi dikit aja pasti udah kena masalah besar" jawab Angkasa
"tapi gapapa lah, toh kak Angkasa juga teliti meskipun dulu sering bolos sekolah" ujar Syifa
"muji apa ngeledek?"
"dua duanya kak" jawab Syifa
"udah lah, sekarang mending kamu siap siap terus habis itu kita ke dokter" titah Angkasa
"iya iya"
*
"jadi gimana dok keadaan istri saya?" tanya Angkasa saat melihat dokter telah selesai memeriksa Syifa
Syifa pun langsung duduk disebelah Angkasa
"alhamdulillah Syifa dan calon anak kamu baik baik saja Angkasa" jawab dokter Kesya
"c-calon anak?" beo Syifa
Keysa tersenyum dan mengangguk "berdasarkan hasil pemeriksaan saya Syifa sedang mengandung dengan usia kandungannya 3 minggu, dan muntah muntah dipagi hari itu juga sering terjadi yang dinamakan morning sick"
"beneran dok Syifa hamil?" tanya Angkasa
sekali lagi Kesya mengangguk "selamat ya Angkasa dan Syifa"
Angkasa benar benar sangat bahagia mengetahui berita ini "terima kasih dok, kalo begitu kita permisi dulu"
Angkasa dan Syifa pun langsung keluar dan Angkasa langsung memeluk Syifa dengan erat sembari mengucapkan banyak terima kasih pada Syifa
"makasih Syif" lirih Angkasa
"sama sama kak" jawab Syifa
"kamu seneng kan kamu hamil?" tanya Angkasa
Syifa mengangguk cepat "seneng lah"
"yauda kalo gitu kita langsung ke apartemen ya, kamu gak boleh capek capek" ucap Angkasa dan diangguki oleh Syifa
*
sesampainya diapartemen, Syifa langsung membaringkan tubuhnya di kasur. rencana nya besok ia akan memberi tahu kepada sahabat sahabatnya dan juga kepada bunda dan Reno
"capek ya?" tanya Angkasa sambil membaringkan tubuhnya disamping Syifa
"iya nih, padahal cuma ke dokter doang udah capek aja" jawab Syifa
"wajar lah kan kamu lagi hamil" ucap Angkasa
"iya"
"oiya aku besok bakal masuk kerja dan kamu juga masuk sekolah. kamu jangan capek capek disekolah, gak usah kekantin dan kamu harus bawa bekal dari rumah. kali ada pelajaran olahraga kamu jangan ikut kamu izin aja" cerocos Angkasa
"iya kak Angkasa iyaa, Syifa tau kok" balas Syifa
"good girl"
"oiya kak rencana nya besok pulang sekolah aku mau kasih tau ke bunda sama hang Reno, boleh?" tanya Syifa
"boleh, besok aku juga pulang cepet kok jadi bisa jemput kamu" jawab Angkasa
"oke deh kalo gitu"
"makasi ya Syif kamu mau nerusin kandungan itu, aku kira kamu bakal marah karena kamu masih kelas 12. aku seneng bangett, kebahagiaan kita terasa lengkap banget dengan adanya 'dia' diperut kamu" ujar Angkasa
"iya kak, mana mungkin aku gugurin bayi aku sendiri. aku juga bahagia banget saat tau aku hamil" balas Syifa
Angkasa tersenyum manis lalu memeluk Syifa sangat erat seolah menyalurkan rasa bahagia nya
*
pagi hari telah tiba, Syifa sudah berada dikelasnya bersama sahabat sahabatnya
"gue mau kasih tau sesuatu nih" ujar Syifa
"kasih tau apa?" tanya Natasya
"gue hamil" jawab Syifa
"WHAT!!" pekik Natasya, Zahra, Amara dan Beby
"ihh jangan teriakkk" tegur Syifa
"lo beneran?" tanya Amara
"beneran kok, udah 3 minggu" jawab Syifa
"berarti lo udah lakuin itu dong sama kak Angkasa" celetuk Zahra
Beby yang ada disebelah Zahra langsung saja menonyor kepala Zahra "kalo ngomong frontal banget sih lo"
"ya kan gue cuma ngomong doang" bela Zahra
"selamat ya Syif, kita ikut seneng dengernya" ujar Natasya tanpa memperdulikan sahabat sahabatnya yang berdebat
"makasii" balas Syifa
"udah mau jadi bunda aja lo" celetuk Amara
"masih lama Ra, masih 9 bulan lagi" ucap Syifa
"tapi kan lo udah ngandung yang artinya lo bakal jadi bunda" kekeh Amara
"iya iya"
*
"ASSALAMUALAIKUM BUNDAA, BANG RENOOO" teriak Syifa sambil masuk ke dalam rumah yang sudah berbulan bulan ia tinggalkan dengan Angkasa yang mengekor dibelakangnya
"jangan teriak teriak sayang, ini rumah bukan hutan" tegur bundanya
"iya bunda maaf hehe"
"tumben kesini, ada apa?" tanya Reno
"aku mau kasih kabar gembira buat kaliannn" jawab Syifa
"Syifa hamil" potong Angkasa
"HAHH?!!" pekik bunda dan Reno
"ihh kak, kok langsung dikasih tau sih biar ditebak dulu dong" protes Syifa
Angkasa hanya menyengir "kamu sih gak bilang"
"terus salah aku gitu?" tanya Syifa
"ehh enggak kok bukan salah kamu, siapa bilang kamu salah" jawab Angkasa
"jadi salah siapa?"
"iya salah aku sayang"
"ehh udah jangan debatt" lerai Reno
"jadi Syifa beneran hamil?" tanya bunda
"iya bunda, Syifa hamil, kita baru tau kemarin dan usia kandungan Syifa menginjak 3 minggu" jawab Syifa
"wahh akhirnya bunda bakal punya cucu lagi" ujar bunda
"lah kak Febby udah hamil?" tanya Syifa
"udah, usianya juga 3 minggu dan kita baru tau kemarin" jawab Reno
"wahh berarti samaan dong entar lahirannya" ucap Syifa dan diangguki oleh Reno
"kak Febby dimana bang?" tanya Syifa
"baru aja tidur" jawab Reno
"yauda kali gitu aku sama kak Angkasa ke kamar dulu ya" pamit Syifa lalu menarik Angkasa menuju lantai dua yang terdapat kamarnya
saat di dalam kamar keduanya langsung rebahan dengan posisi saling memeluk
"aku harap kamu jaga kandungan kamu ya, aku juga berharap saat lahiran nanti kamu dan anak kita selamat" ungkap Angkasa
"aminn"
"TAMAT!"
***
haii maaf ya kalu end nya cuma gitu doang, aku bakal buatin extra part dan juga squel nya nanti squel nya nyusul yaa hehe
maafin juga kalo cerita nya gak jelas tapi ini emang alurnya 100% dari imajinasi aku sendiri
aku harap kalian bisa hargai terus semua karya karya aku meskipun gak bagus bagus banget tapi aku udah berusaha banget huhu
maaf juga kalo disetiap chapter banyak kata kata yang salah dan juga banyak typo nya hehe
jangan lupa vote dan komen yaa, oiya jangan lupa juga baca cerita aku yang lain yaaa