Hiruk pikuk dan suasana riuh menyambut kedatangan tiga anak itu ketika pintu terbuka. Bagian dalam Menara yang semula Kazo pikir itu adalah sebuah tempat tertutup yang memiliki banyak ruangan bergaya arsitektur kuno, namun kenyataannya tidak sama sekali. Tempat yang mereka tuju saat ini adalah aula terbuka yang dimaksud oleh Bam sebelumnya. Kazo sempat berpikir aula itu ada di bagian balkon luar Menara, namun dirinya tidak menyangka jika aula terbuka itu terletak di dalamnya.
Bentuk Menara ini sungguh berbeda, Aula ini sangat besar, mungkin hampir sebesar diameter dari Menara itu sendiri. Lantainya terbuat dari bebatuan marmer dan berwarna coklat tua. Di tengah-tengah aula terdapat sebuah Monumen batu yang saat itu tengah dikerubuti para peserta ujian. Interior dan warna Menara itu terlihat berwarna senada dengan lantainya, terkesan kuno dan bercampur dengan corak warna emas. Membuat kesan bersejarah sangat kental terasa.